Penurunan harga beberapa kelompok pengeluaran, membuat pada ada Februari 2016 terjadi deflasi sebesar 0,09 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 123,51. Deflasi terjadi di 52 kota sedangkan 30 kota lainnya, mengalami inflasi.
Demikian disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin kepada pers, di Jakarta, Selasa (01/03).
Deflasi terjadi karena penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya beberapa indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan 0,58 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,45 persen, dan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,15 persen.
Suryamin mengatakan, deflasi tertinggi terjadi di Merauke sebesar 2,95 persen dengan IHK 128,60 dan terendah terjadi di Sibolga, Bogor, Sumenep, dan Makassar, masing-masing 0,02 persen dengan IHK masing-masing 125,62, 122,73, 121,13, dan 124,19.
Sedangkan Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 1,02 persen dengan IHK 129,21 dan terendah terjadi di Banda Aceh 0,02 persen dengan IHK 117,03.
Adapun kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,63 persen, kelompok sandang 0,64 persen, kelompok kesehatan 0,26 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,06 persen.
Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Februari) 2016 sebesar 0,42 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2016 terhadap Februari 2015) sebesar 4,42 persen.
Komponen inti pada Februari 2016 mengalami inflasi sebesar 0,31 persen. Sedangkan tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–Februari) 2016 sebesar 0,60 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Februari 2016 terhadap Februari 2015) sebesar 3,59 persen.
© Copyright 2024, All Rights Reserved