Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan menganggarkan Rp13,9 miliar untuk pemulihan dini bagi daerah terkena dampak tsunami Mentawai, Oktober 2010 lalu.
"Pemulihan ini dilakukan pada sarana dan prasarana vital masyarakat dan membangun landasan yang cukup kuat bagi dimulainya proses rehabilitasi dan rekonstruksi," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar Harmensyah di Padang, Rabu (05/01).
Harmensyah mengatakan, pemulihan diprioritaskan untuk kelembagaan sosial masyarakat yang terkena dampak bencana. Antara lain, sektor perumahan, sosial, dan ekonomi. Dalam sektor produktif, pemulihan dilakukan terhadap ekonomi masyarakat yang bekerja di bidang perikanan, peternakan, dan pertanian.
Untuk perumahan, ujar Harmensyah, akan dilaksanakan beberapa program. Seperti pematangan dan pembersihan lahan pekarangan, pemulihan kerukunan sosial, dan sosialisasi rencana relokasi di titik-titik berdirinya hunian sementara.
Selain itu, pemulihan ditujukan untuk memberi stimulus atau rangsangan untuk pemulihan mata pencarian masyarakat. Kalau sudah dipulihkan kelembagaannya, masyarakat diharapkan akan berpartisipasi aktif dalam proses rehabilitasi-rekonstruksi Mentawai.
"Untuk pemulihan sektor perumahan, masyarakat akan dibagi dalam tujuh kelompok di lokasi hunian. Sementara yang tersebar di Kecamatan Sikakap, Pagai Utara, Pagai Selatan, dan Sipora Selatan," kata Harmensyah.
Realisasi pemulihan dini tersebut akan dimulai dalam waktu dekat. Progam ini diharapkan selesai hingga akhir Februari 2011. Dana Rp13,9 miliar merupakan langkah awal dari pemulihan dini Mentawai.
"Pemulihan Mentawai sendiri akan dilakukan selama tiga tahun atau dari 2011 hingga 2013 dengan anggaran Rp65, miliar," ujarnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved