Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tak bisa memprediksi, kapan aktifitas vulkanik Gunung Raung di Jawa Timur, akan mereda. Dengan erupsi tipe strombolian, letusan Gunung Raung bisa terjadi terus menerus dan dalam jangka waktu yang lama.
"Letusan Gunung Raung itu termasuk tipe stromboli yaitu tipe letusan yang tidak terlalu kuat tapi cukup sering terjadi dan berlangsung lama. Jadi tidak bisa diprediksi kapan berhentinya letusan," terang Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Mulyono Prabowo, kepada pers, Jumat (17/07).
Dikatakan Mulyono, dengan kondisi gunung yang seperti itu, BMKG tidak dapat memprediksi kapan Gunung Raung akan meletus. Dari pengamatan aktivitas erupsi Gunung Raung, dimana hingga malam ini masih terus mengeluarkan kepulan abu vulkanik.
"Jika sudah benar-benar meletus baru kita dapat memberikan prediksi dari dampak wilayah yang akan terkena sebaran abu vulkanik," terang dia.
Berdasarkan gambar RGB Citra Satelit Himawari Gunung Raung 17 Juli 2015 Pukul 22.00, terlihat pergerakan sebaran debu Vulkanik saat ini masih bergerak mengikuti tiupan arah angin menuju Barat Daya dan Barat Laut.
Berdasarkan pantauan BMKG, sebaran abu vulkanik tidak terdapat pada jalur lintas penerbangan. sehingga jadwal penerbangan Bandara Juanda yang sempat ditutup, sudah kembali dibuka.
"Terakhir sore tadi perkembangannya kenapa Bandara Juanda tidak jadi ditutup karena butiran abu vulkanik Gunung Raung tidak sampai terkena jalur melintas penerbangan Bandara Juanda," terang Mulyono.
© Copyright 2024, All Rights Reserved