Bursa Efek Indonesia (BEI) mengemukakan bahwa sekitar 40 perusahaan di dalam negeri telah menyatakan minatnya untuk melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) dalam rangka meraih dana ekspansi. Sekitar 10 perusahaan diantaranya, bahkan sudah menunjuk penjamin pelaksana emisi (underwriter) untuk membantu proses IPO tersebut
Demikian disampaikan Direktur Utama BEI Tito Sulistio di Jakarta kepada pers, di Jakarta, Kamis (24/03). Tito mengatakan, BEI akan lebih gencar membuka galeri atau kantor cabang di daerah untuk dapat lebih mengedukasi dan menyosialisasikan kepada perusahaan mengenai manfaat melakukan IPO.
Selain itu, sambung dia, BEI juga akan menambah jumlah produk investasi di pasar modal agar lebih bervariasi sehingga menarik minat masyarakat berinvestasi, dan memperkuat modal perusahaan sekuritas.
Kata Tito, tren indeks BEI yang mulai bergerak menguat setelah sempat terkoreksi hingga menyentuh level 4.300 poin pada tahun lalu hingga saat ini berada di kisaran 4.800-4.900 poin dapat menambah kepercayaan yang positif, baik oleh perusahaan maupun investor terhadap industri pasar modal.
"BEI optimistis kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) BEI akan membaik seiring dengan perekonomian nasional. Target 30 perusahaan melaksanakan IPO tahun ini bisa tercapai," ujar dia.
Tito juga menyebut, salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di sektor perbankan juga ada yang menyatakan minatnya melakukan IPO. Pada kuartal ini, BUMD itu sedang melakukan kajian mengenai rencana IPO.
"Dari sejumlah perusahaan yang menyatakan minat IPO itu terdiri atas beberapa sektor usaha, seperti sektor konsumer, pelayaran, farmasi, properti, dan lainnya," katanya.
Sekadar informasi, sepanjang tahun 2016 ini, baru terdapat 3 perusahaan yang telah resmi mencatatkan sahamnya di BEI yakni PT Bank Artos Indonesia Tbk, PT Mitra Pemuda Tbk, dan PT Mahaka Radio Integra Tbk.
© Copyright 2024, All Rights Reserved