Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2017 paling tinggi hanya berada diangka 5,1 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Angka itu berada dibawah target pertumbuhan ekonomi pemerintah dalam APBN Perubahan 2017 sebesar 5,2 persen.
Menteri PPN/Kepada Bappenas Bambang P.S Brodjonegoro mengatakan, salah satu penyebabnya, lantaran pertumbuhan indikator investasi terlambat meroket.
Bambang mengatakan, pemerintah telah berusaha meningkatkan pertumbuhan investasi melalui berbagai deregulasi perizinan hingga memperbaiki indikator kemudahan berusaha (Ease of Doing Business/EoDB).
Sayangnya, perbaikan baru selesai dilakukan pada paruh kedua tahun lalu. Hal ini membuat suntikan investasi setidaknya baru dirasakan pada kuartal III 2017, sehingga tak memberi kontribusi maksimal pada pertumbuhan ekonomi, meski tetap ada sumbangannya.
“Kami sudah bergerak ke arah investasi, tetapi terlambat masuknya di 2017. Kalau investasi bisa tumbuh lebih cepat di awal tahun 2017, target 5,2 persen masih bisa tercapai," ujar Bambang di kantor Bappenas, Jakarta, Selasa (09/01).
Meski demikian, Bambang menilai pertumbuhan ekonomi sekitar 5 persen masih cukup baik. Selain itu, Indonesia masih punya peluang meraih pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi pada tahun ini.
Sebab, indikator investasi yang sudah kembali bergairah pada akhir tahun lalu diprediksi akan berlanjut pada tahun ini, sehingga diharapkan bisa membuat target pertumbuhan ekonomi di angka 5,4 persen tercapai.
Pada tahun lalu, dengan perbaikan perizinan dan kemudahan usaha, peringkat EoDB Indonesia berhasil naik dari 91 ke 72 atau lompat 19 peringkat. Di sisi lain, Indonesia mendapat dua perbaikan peringkat (rating) investasi dari dua lembaga pemeringkat internasional.
Pertama, dari Standard and Poors (S&P) pada Mei 2017. S&P menaikkan peringkat kredit Indonesia dari BBB- menjadi BB+ dengan outlook stabil. Kedua, dari Fitch Ratings pada Desember 2017. Fitch menaikkan peringkat utang Indonesia dari BBB- menjadi BBB dengan outlook stabil.
© Copyright 2024, All Rights Reserved