Banjir yang terjadi di wilayah Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, sejak Kamis (24/04) lalu terus meluas. Banjir ini diakibatkan luapan dan jebolnya Sungai Bloro yang merupakan anak Sungai Dengkeng, akibat hujan deras pada Jumat malam.
Kepala Pusat Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan, sebanyak 10 desa dari 3 Kecamatan, yakni Juwiring dan Karangdowo, serta Pedan, mengalami banjir dengan ketinggian hingga 2 meter.
“Warga yang mengalami banjir saat ini sudah dikondisikan oleh petugas BPBD, relawan, SAR, TNI dan Polri. Warga sudah dievakuasi ke tempat yang lebih aman," kata Sutopo.
Sutopo mengatakan, salah satu fasilitas umum, sekolah Madrasah Ibtidaiyah juga sempat terendam. Relawan dan warga juga disebutkan sudah memindahkan buku-buku serta peralatan elektronik ke tempat lebih aman.
Selain itu, banjir juga menyebabkan ratusan hektare tanaman padi berusia satu bulan terendam, dan melumpuhkan jalan Kabupaten Klaten ke Sukoharjo dan Wonogiri. "Sampai saat ini, belum ada laporan korban jiwa. Pendataan juga masih dilakukan," kata Sutopo
Selain ke tempat pengungsian, para warga saat ini dilaporkan mengungsi ke tempat saudara dan tetangga yang lebih aman.
Ketua BPBD Klaten Sri Winoto, hingga pukul 00.30 WIB Sabtu (25/04), masih menyisir desa-desa yang terendam banjir. Unsur-unsur yang dilibatkan dalam penanganan banjir ini juga meliputi TNI, Polri, SAR, jajaran relawan Klaten Timur Semut Geni, Banser NU, PMI, BPBD Jawa Tengah, dan BPBD terdekat seperti BPBD Boyolali, BPBD Magelang, BPBD Sukoharjo, BPBD Karanganyar.
© Copyright 2024, All Rights Reserved