Pemerintah Rusia mengusir 60 diplomat Amerika Serikat (AS) dan menutup kantor konsulat AS di St Petersburg. Tindakan ini sebagai balasan atas aksi AS yang mengusir 60 diplomat Rusia atas kasus serangan gas syaraf eks mata-mata Sergei Skripal di Inggris.
Dari 60 yang diplomat diusir, 58 adalah diplomat AS di Moskow dan dua di kota Yekaterinburg. Mereka semua sudah dinyatakan sebagai "persona non grata" atau orang yang tidak diinginkan kehadirannya.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, Jumat (30/03), mengatakan Duta Besar AS untuk Rusia Jon Huntsman sudah mendapat informasi mengenai langkah Moskow tersebut.
“Untuk negara-negara lainnya, langkah simetris akan dilakukan sesuai dengan jumlah diplomat mereka masing-masing di Rusia," tambah dia.
Lavrov menuduh Inggris telah sengaja memaksa semua orang untuk mengikuti gerakan anti-Rusia. Langkah itu tidak bisa diterima negaranya.
Skripal dan putrinya, Yulia, diserang dengan menggunakan gas syaraf di Salisbury pada 4 Maret. Inggris menuduh Rusia bertanggung jawab atas serangan tersebut dan mengusir 23 diplomat Moskow.
Rusia membantah tuduhan Inggris dan balas mengusir 23 diplomat London. Presiden Rusia Vladimir Putin meminta Inggris membuktikan tuduhannya, atau meminta maaf jika Kremlin terbukti tidak bersalah dalam kasus Skripal.
Hingga saat ini, Skripal dan Yulia masih dalam kondisi kritis di sebuah rumah sakit.
© Copyright 2024, All Rights Reserved