Direktur Utama PLN Sofyan Basyir mengatakan, saat ini PLN sedang melakukan penghitungan aset. Dari hitungan awal, aset PLN dapat bertambah sedikitnya Rp200 triliun.
Direktur Utama PLN Sofyan Basyir mengatakan, saat ini PLN sedang melakukan penghitungan aset. Dari hitungan awal, aset PLN dapat bertambah sedikitnya Rp200 triliun.
Adapun per akhir Agustus 2015, aset PLN tercatat sebesar Rp600 triliun. Artinya, jika revaluasi aset berjalan mulus, aset PLN ini bakal menjadi Rp800 triliun.
“Jika pajak revaluasi 3%, PLN harus membayar pajak Rp6 triliun. Doakan bisa mencapai Rp1.000 triliun," kata Sofyan Basyir di Jakarta, Senin (26/10).
Sebelum pemerintah mengeluarkan paket kebijakan V yang berisi diskon Pajak Penghasilan (PPh) final atas revaluasi aset, PLN sudah mengajukan rencana penghitungan ulang aset ke Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan.
Saat itu Dirjen Kekayaan Negara Sonny Loho menjelaskan, revaluasi aset PLN dilakukan untuk kepentingan komersial PLN. Saat ini, PLN tengah berusaha mencari dana segar dari berbagai lembaga keuangan guna mendukung mega proyek kelistrikan yang dibebankan pemerintah.
Selain PLN, belum ada BUMN lainnya yang telah mengajukan rencana revaluasi aset. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menjelaskan, dia tengah menginventarisasi perusahaan yang asetnya bisa direvaluasi.
"Kami lihat, tapi kemungkinan yang masuk PLN, karena asetnya besar," kata Rini.
© Copyright 2024, All Rights Reserved