Harga minyak mentah dunia pada perdagangan Rabu (28/03) ditutup turun setelah dua hari berturut-turut mengalami kenaikan. Penurunan ini didorong oleh berita tentang persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS) yang meningkat. Selain itu, Prancis, Inggris dan AS sedang membujuk badan energi internasional IEA agar memberikan ijin penggunaan cadangan strategsi minyaknya guna menekan harga yang tinggi, ikut menekan harga minyak dunia.
Dalam kontrak utama New York, minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Mei, ditutup pada posisi US$105,41 per barel atau turun US$1,92 dari perdagangan hari Selasa.
Sementara itu, di perdagangan London, minyak mentah Brent North Sea untuk Mei ditutup pada posisi US$124,16 per barel, ini berarti turun 38 sen dibanding pada perdagangan hari Selasa.
Pasar minyak New York menurut James Williams di WTRG Economics, dilanda aksi jual setelah laporan cukup positif di pagi hari dari Departemen Energi.
Dalam pernyataannya, Departemen Energi AS mengungkapkan persediaan minyak mentah AS melonjak 7,1 juta barel minggu lalu, ini berarti 3 kali jumlah yang diperkirakan.
Penumpukan besar stok menyulut kembali kekhawatiran tentang melambatnya permintaan energi di negara konsumen minyak terbesar di dunia itu.
"Prospek penurunan yang signifikan dalam permintaan di minggu-minggu mendatang tetap menjadi ancaman, terutama untuk bensin karena harga bahan bakar berada pada tingkat tertinggi sejak April 2011," kata Nic Brown, seorang analis komoditas di Natixis.
Selain itu beredar spekulasi bahwa AS akan melepas cadangan minyak strategisnya untuk meningkatkan pasokan guna menekan dampak negatif dari tingginya harga minyak.
Sementara itu, Pemerintah Prancis pada Rabu mengatakan, siap untuk merilis beberapa cadangan minyak strategisnya untuk membantu menurunkan harga. Menteri Energi Prancis Eric Besson mengatakan menyambuk baik permintaan AS untuk melepas cadangan strategis minyak. "Kami sekarang menunggu pendapat dari Badan Energi Internasional," ujar Eric.
Juru bicara pemerintah dan Menteri Anggaran Valerie P'cresse mengatakan, Prancis bekerja dengan Amerika Serikat dan Inggris untuk membujuk IEA mengizinkan mereka memanfaatkan cadangan minyak mereka "untuk melawan spekulasi di pasar energi global."
Analis WTRG Economics, Williams mengatakan bahwa beralihnya ke cadangan strategis "benar-benar bukan solusi" tetapi hanya tindakan sementara. "Menghasilkan lebih banyak minyak mentah atau menggunakan kurang dari itu," katanya, memperingatkan bahwa pelepasan cadangan bisa berarti "Anda tidak memiliki minyak mentah untuk digunakan dalam waktu yang benar-benar darurat."
© Copyright 2024, All Rights Reserved