Angkatan laut dari 43 Negara tengah berkumpul di Bali. Mereka mengikuti International Maritime Security Symposium (IMSS) 2017. Kegiatan ini membahas kerjasama multilateral pengamanan wilayah kemaritiman.
“Laut atau maritim masih menjadi bagian dari ketidakamanan antarnegara. Sebab, masih ada kejahatan-kejahatan lintas negara yang dilakukan lewat laut. Melalui forum ini, kita harap terbangun pemahaman yang sama untuk bersama-sama bisa mengamankan maritim, mengamankan laut dari kegiatan-kegiatan yang mengganggu ketenteraman keamanan antarnegara," kata Kasal Laksmana TNI Ade Supandi di Inaya Hotel, Nusa Dua, Bali, Kamis (24/08).
IMSS yang digelar pada 23-25 Agustus ini sekaligus untuk menunjukkan peran Indonesia kepada dunia internasional sebagai negara maritim yang besar. Selain itu, juga menegaskan posisi indonesia sebagai poros maritim dunia.
“Indonesia memiliki TNI Angkatan Laut yang handal dan disegani serta berkelas dunia merupakan keniscayaan untuk menjamin kepentingan nasional Indonesia guna turut serta menjaga stabilitas keamanan baik regional maupun internasional," tegasnya.
Sementara, Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM Wiranto saat membuka simposium mengatakan, kejahatan lewat laut adalah kejahatan lintas negara. Oleh karena itu, tidak mungkin bisa diselesaikan oleh satu negara saja. Harus ada kesepakatan antarnegara untuk mengatasi masalah kejahatan tersebut.
“Kehadiran Kasal dari berbagai negara menunjukkan, kemananan maritim adalah bagian dari ketidakamanan antarnegara," ujar Wiranto.
IMSS adalah simposium berskala internasional yang diprakarsai oleh TNI AL setiap dua tahun sekali sejak 2013. Kegiatan yang diselenggarakan ketiga kalinya ini, digelar dalam rangka membangun kerja sama di dalam penanggulangan keamanan maritim tingkat regional maupun internasional.
© Copyright 2024, All Rights Reserved