Kebijakan energi yang dijalankan pemerintah membuat bingung kalangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Khususnya, soal kebijakan harga energi. Belum lama ini, PT PLN mengumumkan bahwa tarif listrik mengalami penurunan, karena menurunnya harga minyak mentah. Anehnya, harga bahan bakar minyak (BBM) justru tidak mengalami penurunan.
Hal ini dikemukakan oleh Ketua Komisi VII DPR, Kardaya Warnika dalam diskusi tentang Ketahanan Energi Nasional, di Jakarta, Kamis (17/09).
Kardaya melihat, hal ini sebagai sesuatu yang mengherankan. Pasalnya, harga listrik yang tidak berhubungan langsung dengan minyak mentah telah mengalami penurunan, tetapi harga BBM yang justru berhubungan langsung tidak turun.
“Padahal kan kalau harga minyak mentah turun, kenapa (harga) BBM nggak turun. Listrik aja yang nggak berdekatan mengalami penurunan. Kok BBM nggak,” ujar dia.
Kardaya menilai, kebijakan dalam menghitung penentuan harga BBM masih tidak transparan. Padahal, transparansi merupakan prinsip dasar yang dipertimbangkan dalam kebijakan energi.
“Energi itu kan menyangkut keberlangsungan hajat hidup orang banyak, jadi harus transparan. Diluar negeri saja, harga minyak mentah dunia turun ya berarti di Indonesia harus turun. Kenapa ini tidak? " katanya.
Ia mendesak pemerintah dan PT Pertamina untuk segera menurunkan harga BBM dalam negeri. “Minyak global turun sampai 28 persen. Jauh dari rupiah yang melemah 12-13 persen. Tapi ini kenapa nggak turun. Makanya saya minta pemerintah untuk segera menurunkan harga BBM ini," desak dia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved