Andi Alifian Mallarangeng, dan Anas Urbaningrum, pasangan ideal untuk memimpin Partai Demokrat mendatang. Andi tampil sebagai ketua umum periode 2010-2015, didampingi Anas sebagai sekretaris jenderal.
Penilaian tersebut datang dari pengamat politik Charta Politika, Yunarto Wijaya, dan Burhanudin Muhtadi, peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI), seperti disampaikan kepada pers, kemarin.
Yunarto, dan Burhanudin diminta menanggapi menguatnya dukungan buat Andi, dan Anas, menjelang Kongres II Partai Demokrat, 21-23 Mei 2010, di Bandung, Jawa Barat. Keduanya menjadi kandidat kuat untuk bersaing menjadi pengganti Ketua Umum Hadi Utomo.
Dalam pandangan Yunarto, dan Burhanudin, seandainya Anas mengalah untuk menjadi Sekjen, dari pada maju justeru menimbulkan perpecahan partai, Andi-Anas ideal untuk memajukan partai ke depan. Ideal, kata Yunarto, karena karakter keduanya bisa saling melengkapi.
"Andi yang agresif sangat pas jika berpasangan dengan Anas yang karakternya defensif. Itu paduan yang bagus untuk membesarkan Demokrat di masa mendatang," tuturnya.
Kalau pun Andi, dan Anas maju serta bersaing dalam kongres tersebut, Yunanto, dan Burhanuddin, berkeyakinan Andi bakal memenangkan pertarungan. Malah, keduanya berpendapat, sesungguhnya kongres sudah selesai. Pasalnya, konstalasi menuju PD-1 sudah diketahui bakal dimenangkan Andi Mallarangeng (AM).
"Kongres sudah selesai. Sudah jelas Andi Mallarangeng yang bakal menang," tegas Yunarto.
Dukungan Edhie Baskoro Yudhoyono, atau Ibas, putra bungsu Presiden SBY, jelas simbolisasi dukungan SBY dan keluarga Cikeas terhadap AM. Ibas, faktor penting yang menentukan siapa pimpinan masa depan partai berlogo bintang mercy tersebut.
Yunarto menganggap dukungan keluarga Cikeas terhadap Andi itu beralasan. Ia menilai ada beberapa pertimbangan di balik dukungan keluarga Cikeas kepada sosok AM. Pertama, kapasitas AM sudah teruji saat jadi juru bicara Presiden dan Menpora. "Sebelumnya Andi juga teruji karena pernah jadi anggota KPU dan pengamat politik, dan banyak lagi atribut yang membuktikan kemampuannya."
Kedua, AM dikenal sebagai loyalis SBY yang sejati. Menurut Yunarto, faktor loyalitas dan kedekatan ini jadi pertimbangan penting buat SBY, sehingga mereka punya chemistry yang klop. Loyalitas ketua umum kepada SBY, kata dia, menjadi isu sensitif lantaran SBY tak bisa lagi maju sebagai capres pada 2014. "SBY butuh orang kepercayaan seperti Andi yang bisa membesarkan partai yand didirikan SBY."
Peneliti LSI, Burhanudin Muhtadi, juga berpandangan kehadiran Ibas sebagai bentuk dukungan SBY, yang tak dimiliki calon lain. Masuknya Ibas ke dalam kubu Andi jadi titik unggul tersendiri yang cukup menentukan. Sebab, bagaimanapun Ibas jelas menggambarkan pilihan keluarga besar Cikeas yang memiliki kharisma personal yang sangat kuat di mata kader-kader Demokrat.
Memang, kata Burhanudin, secara eksplisit SBY tak memberikan dukungan kepada calon tertentu. "Tapi adanya Ibas sudah tersirat keluarga Cikeas mengkhehendaki Andi Mallarangeng."
© Copyright 2024, All Rights Reserved