Meski pernah jadi lawan politik, di mata Wakil Ketua MPR AM Fatwa sosok Soeharto yang pernah menjadi orang nomor satu di Indonesia adalah pribadi yang memiliki sejumlah kelebihan yang patut dihargai.
"Soeharto terhadap Islam, dalam arti ibadah, saya kira positif. Ia telah membangun stabilitas sosial politik. Pembangunan fisik dan ekonomi juga luar biasa, meskipun dia juga jatuh karena masalah ekonomi," katanya, di sela-sela peluncuran buku HM Soeharto "Membangun Citra Islam", di Jakarta, Kamis (8/6) malam.
Fatwa dikenal sebagai lawan politik Presiden Soeharto. Pada era orde baru, ia berulang kali menjadi tahanan politik. Namun, meski pernah dituntut penjara seumur hidup dan kemudian dipenjara selama 18 tahun, AM Fatwa mengaku tidak menyimpan dendam pribadi terhadap Soeharto.
"Saya tidak dendam meski saya tidak bisa melupakan sistem kekuasaan yang pernah ditegakkannya. Tetapi barangkali saya satu-satunya lawan politik dia yang berkali kali menjenguknya karena sakit kemudian menciumnya dengan rasa ikhlas kemanusiaan," katanya.
AM Fatwa mengakui upaya Soaeharto merangkul gerakan politik Islam meskipun ada juga pihak yang menganggap upaya tersebut sebagai cara untuk memperpanjang masa kekuasaannya. "Dalam arti politik memang rezimnya itu tidak menyukai Islam berpolitik, sementara saya berpendapat Islam yang komprehensif juga ada gerakan politik di dalamnya," ujarnya.
Menurut Fatwa, terlepas dari sistem yang diterapkannya, Soeharto seorang pemimpin militer sekaligus kepala negara yang bertanggungjawab dan berhasil dalam mengatur kabinetnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved