Aliansi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) seperti Badan Relawan Nusantara, Komite Aksi Pemuda Anti Korupsi, dan Gerakan Siaga Lawan Koruptor, melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (11/09).
Mereka mendukung langkah Polri segera menuntaskan kasus korupsi pengadaan 10 unit mobile crane di Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II, di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
"Kemarin kan ada JK (Jusuf Kalla) yang melakukan intervensi. Terus juga ada Rini Soemarno yang melakukan intervensi. Mereka kan nggak punya hak preogratif, kan ada di Presiden. Sehebat itukah mereka berdua, JK dan Rini Soemarno?" kata salah satu aktivis Badan Relawan Nusantara, Laode Kamarudin, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (11/09).
Menurut Laode, dia menduga dalam mengusut kasus korupsi di Pelindo II ada pihak yang terlibat melakukan campur tangan. Polri diminta agar tidak takut dengan intervensi tersebut.
"Jelas, pasti ada intervensi, kalau memang ini ada, pertama JK harus mundur, kedua pecat Rini Soemarno," Ujar Laode.
Laode berharap agar Kabareskrim baru Komjen Pol Anang Iskandar mengusut kasus korupsi pengadaan 10 unit mobile crane di Pelindo II, di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
"Kami siap berada di belakang. Tapi kalau enggak ya sudah kita kasih tikus mati aja ke Bareskrim Polri, karena tikus itu adalah simbol koruptor yang harus ditangkap," kT Laode.
© Copyright 2024, All Rights Reserved