Polisi Israel mengumumkan, penarikan seluruh tindakan pengamanan tambahan yang terpasang di kompleks Al Aqsa. Israel mengembalikan status keamanan kompleks Al Aqsa seperti sebelum kejadian serangan yang menewaskan 2 polisi Israel pada 14 Juli.
Pernyataan itu disampaikan juru bicara kepolisian Israel, Luba Samri, kepada AFP dalam sebuah pernyataan, pada Kamis (27/07). “Polisi mengembalikan status keamanan kompleks Al Aqsa seperti sebelum kejadian serangan teroris di Haram al-Sharif, sebelum tanggal 14 Juli,” ujar dia.
Sementara pejabat pengelola Masjid Al Aqsa mengadakan pertemuan pada Kamis untuk membicarakan penghentian boikot yang terjadi setelah Israel memasang detektor logam di kompleks Al Aqsa.
Peningkatan keamanan tersebut telah memicu bentrokan antara polisi Israel dan umat Muslim selama dua pekan terakhir dan menelan enam nyawa. Israel kemudian memutuskan mencopot detektor logam pada Selasa, namun tetap mempertahankan pengamanan modern tambahan di kompleks Al Aqsa. Sikap itu membuat Palestina dan Yordania memberi ultimatum pengembalian status quo.
Tidak hanya itu, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga mendesak agar Israel dan pihak-pihak terkait segera menemukan solusi sebelum salat Jumat pada 28 Juli esok. DK PBB khawatir bentrokan meluas jika resolusi tidak segera ditemukan.
Atas desakan dari komunitas internasional, Israel setuju mengenyahkan semua pengamanan tambahan, termasuk pagar, pembatas beton dan kamera pengawas di kompleks Masjid Al Aqsa, pada Kamis pagi.
Kembalinya status quo di Al Aqsa disambut gembira warga Muslim Palestina. Mereka turun ke jalan merayakan hal tersebut.
© Copyright 2024, All Rights Reserved