PT Adhi Karya Tbk (ADHI) memperoleh kontrak baru dengan total nilai Rp902,77 miliar. Kontrak tersebut diperoleh dari beberapa proyek Engineering, Procurement, Construction (EPC) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Ada tiga proyek EPC PLTU dengan kapasitas 2x7 MW yang ditangani oleh emiten plat merah tersebut. Yakni, PLTU Tembilah dengan nilai kontrak Rp277,37 miliar terletak di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Kemudian PLTU Sintang senilai Rp357 miliar di Sangau, Kalimantan Barat. Terakhir, PLTU Tanjung Selor dengan nilai Rp268,39 miliar di Kalimantan Timur.
Sekretaris Perusahaan ADHI, Kurnadi Gularso, mengatakan, kali ini perusahaan sedang fokus di bisnis EPC. "Proyek EPC baru di awal tahun menjadikan bisnis EPC sebagai pilar utama dalam meraih target," katanya di Jakarta, kemarin.
Kurnadi menjelaskan, target perolehan kontrak di tahun ini memang jauh lebih besar dari tahun 2010. Rencana perolehan proyek di tahun 2011 diperkirakan naik lebih dari 20% dibandingkan tahun 2010. Ada pun kontrak proyek baru ADHI di tahun 2010 kemarin mencapai Rp8,1 triliun.
Lebih lanjut Kurnadi mengungkapkan, kontribusi pendapatan dari EPC tahun 2010 memang belum besar. Pendapatan terbesar banyak justru didukung dari proyek infrastruktur sebesar 45,09% dengan total sebesar Rp3,67 triliun.
“Kontrak EPC memberikan kontribusi kedua terbesar dengan perolehan Rp2,57 triliun. Artinya proyek EPC memberikan kontribusi sebesar 31,56%,” kata Kurnadi.
Terakhir, ujar Kurnadi, proyek pembangunan gedung memberi kontribusi sebesar 23,35% atau sebesar Rp1,9 triliun. Hasil proyek 2010 tersebut dinilai sudah sesuai dengan target awal tahun mereka. Karena itu, perusahaan sangat berharap di tahun 2011 target perolehan kontrak bisa tercapai.
Kurnadi memaparkan, sampai akhir tahun 2011, ADHI berharap bisa mengantongi proyek baru dengan total nilai Rp9,72 triliun. Untuk memuluskan perolehan target kontrak baru. ADHI berencana membentuk anak perusahaan baru untuk asphalt mixing plant (AMP).
© Copyright 2024, All Rights Reserved