Sebanyak 53 desa yang tersebar di 10 kecamatan di wilayah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, kini tengah dilanda kekeringan. Warga kesulitan mendapatkan air bersih dan lahan pertanian mereka terancam gagal panen.
Kepada pers, Senin (21/10, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Banyuwangi, Wiyono, menjelaskan, 53 desa yang tersebar di 10 kecamatan itu antara lain Wongsorejo, Kalipuro, Purwoharjo, Srono, Tegaldlimo, Pesanggaran, Siliragung, Bangorejo, Gambiran dan beberapa kecamatan lain terutama kecamatan yang jauh dari wilayah dataran tinggi.
“Hampir sebagian besar kecamatan mengalami kekeringan. Penggunaan air yang terpenting adalah untuk konsumsi walaupun tidak menutup kemungkinan juga untuk pertanian. Karena jika pertanian kekurangan air, maka akan gagal panen dan bisa terancam kelaparan. Dari sekian desa yang terparah adalah wilayah kecamatan Wongsorejo," terang dia.
Wiyono menambahkan, ada beberapa langkah yang sudah dilakukan BPBD antara lain mengirim bantuan air bersih dengan menggunakan mobil tangki yang berisi 5.000 liter air, dan pipanisasi serta penyediaan mesin untuk mengalirkan air dari sumur artesis ke pemukiman warga. “Pipanisasi agar warga tidak terus menerus menjadi langganan kekurangan air bersih saat bulan kemarau seperti saat ini," katanya.
Wiyono mengatakan, anggaran untuk mengatasi kekeringan di wilayah Banyuwangi sangat minim, hanya sekitar Rp100 juta. “Anggaran sebesar itu tidak bisa menjangkau 53 desa tapi kami akan meminta bantuan kepada pihak provinsi Jawa Timur terutama untuk pipa, tandon dan juga mesin," tandas Wiyono.
© Copyright 2024, All Rights Reserved