Sekitar 25 hektare kawasan hutan di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, tepatnya di Kecamatan Talawi dan Silungkang, terbakar. Kebakaran terjadi bersamaan dengan musim kemarau panjang yang melanda daerah setempat.
"Titik api diketahui mulai bermunculan sejak Selasa (27/09) dan terus merambat, hingga memasuki hari ketiga, api belum bisa dipadamkan petugas Damkar bersama masyarakat yang berada di sekitar hutan tersebut," kata Sekretaris Badan Kesbangpol PBD Sumbar Meldi Hidayah Martha di Sawahlunto, Kamis (29/07).
Menurut Meldi, peristiwa terbakarnya areal hutan tersebut diduga dipicu oleh musim kemarau panjang yang terjadi sejak beberapa bulan terakhir.
"Tanaman hutan di areal tersebut didominasi oleh pohon pinus, daun-daunan kering yang berasal dari pohon tersebut memang dikenal sangat mudah terbakar," kata Meldi.
Untuk mengatasi bencana itu, pihaknya menurunkan sedikitnya 30 personel damkar dan dibantu seluruh unsur TNI/Polri bersama masyarakat.
Sulitnya medan yang berada di kawasan perbukitan terjal, menjadi kendala utama pihaknya dalam melakukan pemadaman selain terbatasnya jumlah unit mobil damkar di kota itu.
"Kami masih terus melakukan pemantauan dan berupaya membatasi sebaran api, hingga saat ini belum ada laporan timbulnya korban jiwa," kata Meldi.
Seorang warga sekitar hutan yang terbakar di Kecamatan Talawi, Junaidi,41, mengatakan, peristiwa kebakaran hutan di kawasan itu selalu terjadi pada musim kemarau panjang yang melanda daerah itu setiap tahunnya.
"Biasanya kebakaran bisa segera diatasi namun jumlah titik api kali ini memang bermunculan lebih banyak dan berada di kawasan yang sulit dijangkau," kata Junaidi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved