Berdasarkan hasil evaluasi kinerja perusahaan tahun 2014, Perum Perhutani mencetak laba bersih Rp380 miliar atau naik 186% dari pendapatan yang diperoleh tahun 2013. Selain itu, pendapatan Perum Perhutani dalam 5 tahun terakhir mengalami pertumbuhan sebesar 15%.
"Pendapatan Perum Perhutani 2014 mencapai Rp4,604 triliun. Sementara itu rata-rata pertumbuhan laba usaha sebesar 26% dan capaian rupiahnya per tahun mengalami peningkatan," kata Direktur Utama Perum Perhutani, Mustoha Iskandar, dalam acara jumpa pers di Gedung Mananggala Wanabakti, Jakarta, Selasa (03/03).
Menurut Mustoha, salah satu penyebab naiknya laba dikarenakan hasil dari pendapatan kayu yang meningkat 25% menjadi Rp2,15 triliun, dari tahun 2013 sebesar Rp1,7 triliun.
Mustoha mengatakan, meskipun pendapatan kayu meningkat namun volume produksi kayu tahun 2014 mengalami penurunan. "Penurunan volume produksi kayu dikarenakan di tahun 2014, Perum Perhutani menerapkan strategi market driven, bahwa kita tidak akan menebang kayu sembarangan sebelum pasarnya ada. Jadi harus sesuai dengan kebutuhan pasar," kata Mustoha.
Sementara, Direktur Keuangan, Perum Perhutani, Morgan Sharif Lumban Batu, mengatakan, perseroan saat ini fokus untuk melanjutkan perpindahan sistem pengelolaan keuangan yang sudah dimulai tahun lalu.
"Untuk mewujudkan road map Perum Perhutani kami melakukan hijrah dari pengelolaan keuangan tradisional ke modern. Dimana kita akan membatasi transaksi tuna," pungkas Morgan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved