Untuk memperkuat kerjasama regional dan meningkatkan kualitas, daya saing serta internasionalisasi institusi perguruan tinggi di Asean, Uni Eropa dan Asean mengumumkan para penerima beasiswa "EU Support to Higher Education in the ASEAN Region (SHARE)" gelombang kedua. Jumlah mahasiswa yang menerima beasiswa tersebut ada 134 mahasiswa S1 dari 29 universitas di 8 negara anggota ASEAN.
"Mereka mendapatkan beasiswa penuh untuk belajar selama satu semester di negara ASEAN. Karena Asean terus berusaha menjadikan masa depan komunitas Asean sebagai generasi muda yang akan menjadi pemimpin dan angkatan kerja di kawasab tersebut," kata Vongthep Arthakaivalvatee, Deputi Sekretaris Jenderal Komunitas Sosial Budaya Asean kepada politikindonesia.com di Jakarta, Kamis (02/02).
Oleh sebab itu, lanjutnya, Asean terus berusaha memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk berkembang, menambah dan bergaul di jejaring sosial. Sehingga pada akhirnya akan membuat mereka lebih dihargai di kawasan sendiri. Karena skema beasiswa SHARE sangat tepat dalam membantu mereka untuk mencapai semua itu.
"Skema beasiswa SHARE terinspirasi dari Bologna Process dan Beasiswa Erasmus di Eropa. Beasiswa SHARE diberikan untuk mendukung mahasiswa dan para calon pemimpin masa depan di Asean. Melalui Asean, tersedia 500 beasiswa dalam 4 gelombang. Sebanyak 400 diantaranya dialokasikan untuk mobilitas intra Asean dan 100 untuk mahasiswa AseAn untuk belajar di Eropa," paparnya.
Menurutnya, beasiswa ini sangat mendukung mobilitas mahasiswa di Asean untuk menjadi pondasi mahasiswa memperkuat identitas Asean. Sehingga mereka juga bisa menghargai komunitasnya sendiri. Selain mendukung mobilitas, beasiswa ini juga dirancang untuk menguji sistem transfer kredit Asean (ACTS) dan sistem transfer kredit Asean-Eropa (AECTS).
"Dengan kedua sistem tersebut, maka kredit studi yang diperoleh di universitas lain di luar negeri, bisa dikreditkan di universitas mereka sendiri. Jadi mereka yang mendapat beasiswa tak perlu mengulang mata kuliah yang sama. Mahasiswa tersebut bisa meneruskan di universitas pilihan di luar negeri," tandasnya.
Sementara, Duta Besar Uni Eropa untuk Asean, Fransisco Fontan menambahkan, ada sebanyak 16 mahasiswa dari 8 negara ASEAN mempelopori beasiswa SHARE di tahun 2016 lalu. Mengikuti kesuksesan dari gelombang pertama ini, SHARE membuka pendaftaran kedua dan menerima lebih dari 300 aplikasi dari mahasiswa di Asean.
"Sebanyak 50 persen aplikasi yang diterima berasal dari negara-negara seperti Kamboja, Laos, Myanmar dan Vietnam. Selama 30 tahun terakhir di Eropa, sebanyak 3 juta mahasiswa telah menerima beasiswa Erasmus untuk belajar di negara-negara anggota Uni Eropa .
Dijelaskan, program Erasmus telah memberikan kontribusi yang besar dalam harmonisasi perguruan tinggi di Eropa dan Asean. Pada tahap gelombanf pertama ada 16 mahasiwa dan pada gelombang kedua telah terpilih 134 mahasiwa yang semuanya bertujuan untuk menguji secara keseluruhan.
"Untuk para penerima beasiswa, saya berharap dengan studi selama 1 semester di negara lain akan memperkaya pengalaman akademis mereka. Mereka juga bisa mengalami secara langsung keramahan, budaya dan keanekaragaman Asean secara keseluruhan. Dibalik pengalaman pribadi para penerima beasiswa, saya juga berharap beasiswa SHARE akan berkontribusi terhadap konektivitas Asean," imbuhnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved