Operasi penyergapan terhadap komplotan teroris di Desa Martebing, Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumut, Minggu pagi (03/10) yang menewaskan dua anggota komplotan bersenjata terlaksana berkat kerjasama Polri dengan menggandeng TNI.
Polda Sumut sejak adanya perampokan CIMB Niaga meminta bantuan Intelejen Kodam I Bukit Barisan untuk mendeteksi keberadaan para anggota komplotan ini. Dalam perkembangannya, koordinasi tetap berlangsung hingga kini termasuk sampai terdeteksinya kelompok bersenjata di Serdang Bedagai dan sempat terlibat baku tembak dengan polisi di Tebing Tinggi.
Wakapolda Sumut Brigjen Pol Syafruddin di Mapolsek Dolok Masihul, Serdang Bedagai, Minggu (03/10) mengaku keberadaan dua tersangka di Sungai Belutu pada Minggu pagi, pertama kali diketahui tim Intelejen Kodam.
Selanjutnya, polisi yang mendapatkan informasi ini segera turun ke lokasi dan bersama-sama dengan anggota TNI mengepung tersangka yang bertahan di sungai. Kendati terkepung, namun kedua tersangka menolak menyerahkan diri. Dalam baku tembak, seorang tersangka tewas. Sementara seorang lainnya tewas terkena ledakan granat yang dipegangnya sendiri. Mayat kedua korban tewas selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan.
Dibawa Ke Medan
Sementara itu di tempat terpisah, tersangka yang diduga teroris, Khairul Ghazali alias ustadz Ghazali dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumatera Utara, Medan, Minggu siang (03/10). "Penjemputan" Ghazali ke RS dipimpin langsung Kepala Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri Brigadir Jenderal Tito Karnavian.
Adik kandung Ghazali, Adil Akhyar mengakui kakak kandungnya tersebut diterbangkan ke Medan. “Kami satu pesawat,” kata Adil. Pertemuan berlangsung di Bandara Soekarno-Hatta. “Yang berbicara dengannya (Ghazali) istrinya (Kartini). Saya tidak,” kata Adil.
Adil menjelaskan, rencananya, Ghazali yang dibawa tanpa tangan diborgol itu, akan dipertemukan dengan tersangka komplotan bersenjata yang kini dirawat, dengan status tahanan di rumah sakit.
Namun Kepala Polda Sumatera Utara Inspektur Jenderal Oegroseno saat diminta komentar tentang soal ini, dia enggan mengomentari kedatangan Ghazali. “Jangan ke situ (Ghazali). Yang di Dolok saja,” kata Oegroseno kepada wartawan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved