"Bali Safari and Marine Park" di Kabupaten Gianyar, Bali dinobatkan sebagai taman hiburan terbaik di Indonesia. Lokasi itu berhak atas "Indonesia Leading Amusement Park", yang diberikan pada ajang penghargaan ITTA 2010/2011.

Penghargaan tertinggi pariwisata Indonesia itu diselenggarakan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.

"Penghargaan itu diterima General Manager Bali Safari and Marine Park Hans Manansang di Jakarta, Kamis malam, 21 Oktober 2010," kata Marketing Communication Bali Safari & Marine Park Astrid W Iswulandari di Gianyar, Jumat pagi (22/10).

Astrid mengatakan, penghargaan itu bertujuan untuk mengapresiasi dan merayakan keberhasilan serta kesempurnaan pelayanan di setiap sektor industri pariwisata Indonesia.

Sebagai taman konservasi yang bertujuan melindungi satwa liar dari kepunahan, penobatan ini juga menjadi kebanggaan tersendiri. “Karena melalui perhatian kami terhadap satwa dapat memperkaya dunia pariwisata Indonesia," kata Hans Manansang saat menerima penghargaan tersebut.

Menurut dia, di usia yang tergolong muda, Bali Safari berhasil mendapatkan penghargaan tingkat nasional. Penghargaan ini merupakan kebanggaan tidak hanya bagi Bali Safari, tapi juga bagi Taman Safari Indonesia secara umum.

Bali Safari yang memiliki areal 40 hektare hutan di Gianyar, salah satu bagian dari Taman Safari Indonesia yang sudah dikenal dengan berbagai atraksi dan kegiatan konservasi hewan. Penataannya menampilkan tiga wilayah di dunia, yaitu Afrika, India dan Indonesia.

Di Bali Safari terdapat 60 spesies dari 400 hewan yang dikembangbiakkan dalam upaya mengonservasi satwa dari kepunahan. Taman ini dirancang agar pengunjung mendapatkan pengalaman berlibur yang tidak terlupakan.

Pengunjung, juga dapat merasakan pengalaman bersantap, erbeda dengan pemandangan singa Tsavo yang sangat dekat dengan pengunjung. Bali Safari berkomitmen bukan hanya menghibur, tetapi juga mendidik melalui program konservasi serta meningkatkan kualitas pelayanan dalam industri pariwisata Indonesia.

"Kami juga menyuguhkan tontonan teater kelas dunia yang diresmikan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik, 16 Oktober 2010," kata Hans.