Pemerintah Kabupaten Magelang berencana memperbaiki segera beberapa jalur evakuasi di sekitar Gunung Merapi Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Kondisi jalan tersebut sangat memprihatinkanm, karena banyak lubang disana-sini.
Demikian dikemukakan oleh Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Magelang Ismu Kuswandari di Magelang, Sabtu (16/10), usai meninjau sejumlah jalur evakuasi dan memantau perkembangan aktivitas Gunung Merapi di Pos Pengamatan Babatan.
Dikemukakan Ismu, jalur evakuasi yang mengalami kerusakan, antara lain di jalan antara Mangunsuko-Krinjing sepanjang tiga kilometer, dan jalan Keningar-Sumber sepanjang lima hingga enam kilometer. “Kami akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum. Paling tidak dilakukan penutupan lubang-lubang jalan yang agak dalam, sehingga nanti jika sewaktu-waktu digunakan untuk evakuasi bisa berjalan lancar," ucap dia.
Diterangkan Ismu, jalan tersebut memang disiapkan untuk evakuasi. Jika dibiarkan rusak, maka akan mengganggu proses evakuasi, jika gunung Merapi meletus.
Dia menyatakan, tidak tahu pasti kapan jalan tersebut akan diperbaiki, namun Dinas Pekerjaan Umum segera menindaklanjutinya. Selain beberapa jalur evakuasi rusak, terdapat jalan sepanjang dua kilometer masih berupa jalan tanah, yakni di daerah Bojong, Ngargomulyo.
"Masih ada jalur evakuasi berupa jalan tanah sepanjang dua kilometer di Bojong, seyogyanya dibuat pengerasan untuk evakuasi," ujarnya menjelaskan.
Ismu menuturkan, pada tahap awal jalan tersebut cukup dilakukan pengerasan. Pasalnya, jika ingin langsung diaspal, harus melalui proses panjang.
Guguran Meningkat
Aktivitas Merapi, sejak statusnya dinyatakan waspada pada 23 September 2010, semakin meningkat. Pada Jumat kemarin guguran lava mencapai 30 kali atau mengalami peningkatan dari Kamis lalu sebanyak 21 kali.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi Babatan, Ismail, di Magelang, Sabtu (16/10) mengatakan, terjadi peningkatan gempa multiphase dari 146 kali menjadi 246 kali.
Terjadi gempa vulkanik sebanyak enam kali, dan gempa vulkanik dangkal sebanyak 24 kali. Pada hari Jumat terjadi gempa tektonik sekali, sedangkan sehari sebelumnya tidak terjadi gempa tektonik.
Diterangkannya, pada Jumat tinggi asap mencapai 400 meter pada pukul 05.45 WIB ke arah barat laut. "Meskipun ada peningkatan aktivitas, kini statusnya masih waspada," katanya.
Berdasarkan data instrumen peralatan, memang ada peningkatan aktivitas Merapi, tetapi secara visual belum tampak. Peningkatan itu tidak mempengaruhi aktivitas warga yang tinggal di lereng gunung tersebut. Para petani masih beraktivitas di ladangnya dan kegiatan penambangan pasir juga masih berlangsung.
© Copyright 2024, All Rights Reserved