Walaupun pemilihan presiden masih akan berlangsung dua setengah tahun lagi, Wiranto sudah mulai ancang-ancang dan pasang strategi. Mantan Menteri Pertahanan dan Keamanan/Panglima ABRI ini bahkan terang-terangan telah menyatakan kesiapannya menantang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Calon Presiden dalam Pemilu 2009.
”Apakah siap menantang SBY di 2009? Siap saja! Walaupun beliau incumbent, ya itu tidak gampang," ucapnya dalam konferensi pers seusai menemui Ketua DPR Agung Laksono di Gedung DPR, Rabu (17/1).
Walau begitu, tokoh yang baru saja mendeklarasikan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) itu menegaskan, posisi presiden bukanlah semata–mata orientasi dari Partai Hanura. "Menjadi presiden hanya menjadi tahapan perjuangan baru untuk mendapatkan sasaran terakhir, yaitu kesejahteraan rakyat dan kemandirian bangsa," katanya.
Di antara partai-partai baru yang bermunculan, baru Wiranto dan Partai Hanura yang diterima Ketua DPR Agung Laksono. Bersama Wiranto, tampak Sekjen DPP Hanura Yus Usman dan jajaran DPP Hanura, seperti Fahrur Razi, Djafar Badjeber, Fuad Bawazier, dan Samuel Koto. Sementara itu, Agung didampingi Yuddy Chrisnandi dan Priyo Budi Santoso (Partai Golkar), Syarief Hassan (Partai Demokrat), serta Abdillah Toha (Partai Amanat Nasional).
Dalam Pemilu Presiden 2004, Wiranto kandas di putaran pertama. Dia yang bergandengan dengan Salahuddin Wahid berada di posisi nomor tiga, di bawah Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi dan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla.
Wakil Sekjen Partai Golkar Priyo Budi Santoso pun menegaskan, Golkar berada dalam posisi siap untuk menghadapi Pemilu Legislatif 2009. Namun, untuk pemilu presiden masih terbuka peluang untuk mengadakan aliansi dengan Wiranto.
Rumor yang beredar, dalam rangka itu pula pertemuan antara Wiranto dan Agung ini digelar. Agung dinilai berada di posisi strategis dan perlu digandeng. Selama ini Agung dianggap dekat dengan Yudhoyono, tetapi juga menjadi orang nomor dua di Partai Golkar setelah Jusuf Kalla.
© Copyright 2024, All Rights Reserved