Memasuki tahun 2018, yang menjadi tahun politik, Presiden Joko Widodo meminta para jajaran kabinetnya untuk tetap fokus bekerja. Jokowi meminta para pembantunya tidak terpengaruh dengan kondisi politik menjelang Pilkada serentak 2018 dan Pilpres 2019.
Pesan itu disampaikan disampaikan Jokowi saat membuka rapat kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Rabu (03/01).
“Pertama-pertama, saya ingin menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada seluruh menteri, Panglima TNI, Kapolri, Jaksa Agung dan seluruh Kepala Lembaga non Kementerian atas kerja kerasnya, atas kerja bersama-samanya di tahun 2017 lalu," kata Jokowi.
Presiden kemudian menyambung pernyataannya. “Untuk tahun ini walaupun tahun 2018 adalah tahun politik, sekali lagi saya ingin ulangi, saya minta tetap fokus bekerja terutama untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mengatasi ketimpangan, menurunkan angka kemiskinan.”
Jokowi mengaku sudah mendapat laporan dari Badan Pusat Statistik per september 2017 bahwa jumlah penduduk miskin di Indonesia sebesar 26,58 juta orang atau 10,12 persen. Angka tersebut turun 0,25 persen dibandingkan pada bulan maret 2017 yaitu sebesar 27,77 juta orang.
“Tapi kita masih memiliki pekerjaan rumah untuk mengurangi indeks kedalaman dan keparahan kemiskinan baik di perkotaan maupun pedesaan," ujar Jokowi.
Presiden mengingatkan, angka inflasi, stabilitas harga bahan-bahan kebutuhan pokok harus terus dikendalikan.
Progam pangan non tunai yang rencananya akan didistribusikan di awal tahun segera dijalankan secara tepat waktu dan tepat sasaran.
Kemudian program cash for work baik melalui skema dana desa atau melalui program padat karya di kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan harus segera dikerjakan.
“Saya juga mendapat laporan dari Menkeu bahwa anggaran desa sebesar 20 persen sudah bisa dicairkan bulan Januari ini dan seharusnya dana desa bisa segera dieskekusi untuk mendukung program-program cash for work," ujar Jokowi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved