Lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepresiden memperoleh kepercayaan paling tinggi dari masyarakat sebagai motor perubahan. Demikian hasil survey yang digelar oleh Indo Barometer.
"Presiden, KPK dan TNI ketiganya saling berhubungan. Pemulihan dan pertumbuhan ekonomi membutuhkan kepastian keamanan dan hukum," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari di Jakarta, Sabtu (10/10).
Hasil survei Indo Barometer menyebutkan lembaga KPK, TNI, dan Kepresidenan memperoleh kepercayaan tertinggi di mata publik dalam kurun 1 tahun Pemerintahan Jokowi-JK.
KPK memperoleh nilai 82 persen, disusul TNI dengan 81 persen, dan Kepresidenan RI 78,6 persen.
“Dengan demikian, 3 lembaga tersebut dapat menjadi motor perubahan Indonesia dalam sektor hukum, keamanan, dan ekonomi,” kata Qodari.
Menurut Qodari, dari kacamata publik, reformasi kelembagaan paling besar telah dilalui lembaga Kepresidenan dan TNI. Kepresidenan tidak lagi absolut seperti di masa Orde Baru, reformasi TNI telah berlalu dari Dwi-Fungsi ABRI ke tentara profesional, dan KPK tampil sebagai motor pemberantasan korupsi di negara ini.
Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA), Ray Rangkuti mengaku tidak heran dengan tingkat kepercayaan tinggi yang diraih lembaga KPK, dan TNI, serta Kepresidenan.
"Saya tidak kaget kalau publik masih sangat percaya kepada KPK, TNI, dan Presiden karena ketiga lembaga ini yang sukses di mata publik," kata Ray.
Menurut Ray, Selama ini TNI sangat konsisten dan sukses dengan reformasi yang dilakukan. Demikian juga KPK menjadi lembaga antirasuah yang paling sukses di mata publik.
"Hasil survei ini juga mengonfirmasi bahwa publik sangat mengharapkan KPK tetap ada. Karena itu, rencana DPR dan pemerintah merevisi UU untuk melemahkan KPK tidak tepat," kata Ray.
Mengenai tingkat kepercayaan kepada Presiden Jokowi yang tinggi, Ray mengatakan, ini bukti publik masih sangat berharap presiden bisa menuntaskan semua persoalan bangsa dana negara ini.
"Walau popularitas Jokowi kali ini turun tapi tingkat kepercayaan publik kepada Presiden tetap tinggi. Ini modal bagi Presiden untuk terus berbuat yang baik bagi bangsa ini," ujar Ray.
Survei Indo Barometer dilaksanakan tanggal 14-22 September 2015 di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Jumlah responden tercatat 1.200 orang dengan margin of error plus minus 3 persen.
© Copyright 2024, All Rights Reserved