Keputusan The Federal Reserve (The Fed0 yang menunda rencana kenaikan suku bunga acuannya, memberikan dampak yang tidak baik terhadap perekonomian negara-negara berkembang. Penundaan itu, memperpanjang ketidak pastian terkait rencana kenaikan suku bunga AS yang selama ini telah membuat pasar finansial bergejolak.
“Tidak jadinya kenaikan tingkat suku bunga di Amerika Serikat membawa dampak yang sebetulnya tidak terlalu baik," ujar Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution kepada pers di Istana Negara, Jakarta, Jumat (18/09).
Dikatakan Darmin, batalnya kenaikan suku bunga itu lantaran Bank Sentral AS (Federal Reserve) pertimbangan tingkat inflasi yang belum seperti mereka harapkan.
Menghadapi situasi ini, Indonesia harus menggenjot ekspor. “Kita tahu pasti jawabannya yakni ekspor. Tidak ada yang lebih tinggi nilainya untuk memperbaiki kondisi perekonomian selain ekspor dan hanya dunia usaha yang bisa melakukannya. Pertanyaannya, ekspor ke mana," katanya.
Oleh karena itu, ekspor sekarang ini harus dilakukan ke negara-negara di luar yang sedang mengalami perlambatan ekonomi. Menurut dia, saat ini perlu dilakukan upaya untuk membuka pasar yang baru di antaranya Timur Tengah, Afrika Selatan, dan lain-lain.
"Yang kedua yang bisa dilakukan adalah investasi baik PMDN maupun PMA yang bisa membawa dana dari luar," katanya.
Darmin mengatakan pemerintah menerbitkan Paket Kebijakan Tahap I yang pada intinya bertujuan untuk menyederhanakan perizinan sehingga dunia usaha bisa lebih mudah mengembangkan usahanya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved