Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan terhadap 3 saksi terkait kasus korupsi pengadaan pesawat Garuda Indonesia. Ketiganya diperiksa untuk tersangka mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Emirsyah Satar.
Adapun saksi yang diperiksa adalah mantan Vice President Management PT Garuda Indonesia 2012-2015 Albert Burhan, Senior Manager Engine Management PT Garuda Indonesia, Azwar Anas serta Elisa Lumbantoruan dari PT ISS Indonesia.
Dalam kasus ini, Emirsyah diduga menerima suap 1,2 juta euro dan US$180 ribu atau senilai total Rp20 miliar serta dalam bentuk barang senilai US$2 juta yang tersebar di Singapura dan Indonesia dari perusahaan manufaktur terkemuka asal Inggris, Rolls Royce dalam pembelian 50 mesin pesawat Airbus SAS pada periode 2005-2014 pada PT Garuda Indonesia Tbk.
Pemberian suap tersebut dilakukan melalui seorang perantara Soetikno Soedarjo selaku "beneficial owner" dari Connaught International Pte. Ltd yang berlokasi di Singapura.
Soektino diketahui merupakan Presiden Komisaris PT Mugi Rekso Abadi (MRA), satu kelompok perusahaan di bidang media dan gaya hidup.
Rolls Royce sendiri oleh pengadilan di Inggris berdasarkan investigasi Serious Fraud Office (SFO) Inggris sudah dikenai denda sebanyak 671 juta pounsterling (sekitar Rp11 triliun) karena melakukan pratik suap di beberapa negara antara lain Malaysia, Thailand, China, Brazil, Kazakhstan, Azerbaizan, Irak, Anggola.
KPK awalnya menerima laporan dari SFO dan Corrupt Practices Investigation Bureau (CPIB) Singapura yang sedang menginvestigasi suap Rolls Royce di beberapa negara, SFO dan CPIB pun mengonfirmasi hal itu ke KPK termasuk memberikan sejumlah alat bukti.
KPK melalui CPIB dan SFO juga sudah membekukan sejumlah rekening dan menyita aset Emirsyah yang berada di luar negeri.
© Copyright 2024, All Rights Reserved