Di tengah meningkatnya spekulasi penjualan besar-besaran oleh perusahaan pengelola dana investasi, harga minyak mentah di AS mengalami penurunan Rabu (20/02) atau Kamis pagi WIB.
Minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk penyerahan Maret, turun US$2,20 per barel, dari harga semula Selasa menjadi ditutup pada US$94,46 dolar AS di New York Mercantile Exchange (NYMEX).
Per barel minyak acuan Eropa, Brent Borth Sea menetap di US$115,60 di London, turun US$1,92. Para analis mencari penjelasan setelah harga minyak tiba-tiba turun US$3 di sesi New York.
Pasar New York mengabaikan, risalah pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve pada Januari yang menunjukkan berlanjutnya perpecahan atas program pembelian asetnya untuk mendukung ekonomi yang lemah.
Managing partner di konsultan IAF Advisers yang berbasis di Houston, Texas, Kyle Cooper, mengatakan, perubahan mendadak dalam harga kadang-kadang muncul ketika kontrak berjangka berakhir. Seperti yang terjadi dengan berakhirnya kontrak berjangka minyak WTI Maret. "Ketika kontrak berjangka berakhir, dana harus keluar," kata Cooper.
“Salah satu faktor yang bisa mengakibatkan tekanan adalah berita bahwa produsen minyak Iran memulai kembali negosiasi dengan anggota Dewan Keamanan PBB Inggris, China, Prancis, Rusia dan Amerika Serikat, ditambah Jerman,” kata Cooper.
Menurut Analis di Schork Group, Stephen Schork, sejauh ini tidak ada berita yang melibatkan faktor-faktor fundamental pasokan dan permintaan di balik pergerakan harga.
"Ada semacam jumlah besar tekanan jual (yang) datang ke pasar, Seperti apa katalisnya, itu yang ditebak semua orang," kata Stephen Schork.
Schork mengatakan, penjelasan yang mungkin termasuk kemungkinan yang disebut "fat finger" yakni sebuah istilah untuk sebuah perdagangan pesanan, atau keputusan oleh sebuah dana (perusahaan investasi) untuk secara tiba-tiba melepas kontrak-kontraknya.
Seorang diplomat Barat mengatakan, enam negara akan membuat tawaran bagi Iran dengan "unsur-unsur baru yang signifikan" dalam upaya untuk menyelesaikan sengketa program nuklirnya pada pembicaraan pekan depan di Kazakhstan.
Risalah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Januari, mengungkapkan perdebatan tentang program pembelian aset US$85 miliar.
Sementara, Bill Barukh dari Trader mengatakan, pasar minyak 'sudah turun' sebelum risalah pertemuan Fed dirilis dan mereka memiliki dampak kecil terhadap harga minyak.
© Copyright 2024, All Rights Reserved