Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), Ade Komaruddin mengingatkan agar tidak ada -pihak yang mencoba menjatuhkan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK). Terutama pihak-pihak sakit hati yang tidak mendapatkan jatah di kursi kabinet.
"Jangan hanya karena kecewa tidak mendapatkan jabatan, kemudian Presiden diturunkan di tengah jalan. Hal itu akan menjadi preseden buruk bagi kehidupan ketetanegaraan sekaligus menunjukkan ketidakkonsistenan kita," kata Ade Komaruddin saat membuka Musyawarah Nasional SOKSI di Cilegon, Banten, Kamis (21/05).
Hadir dalam pembukaan itu di antaranya pendiri SOKSI Suhardiman; Ketua Umum DPP Partai Golkar hasil Munas Bali, Aburizal Bakrie; dan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung.
Menurut Ade, biaya yang dikeluarkan negara untuk menyelenggarakan pemilu tidak murah. Belum lagi, rakyat terbelah karena perbedaan pilihan dan konflik antar elit yang menyebabkan kegaduhan politik.
“Nyaris bangsa ini berada di jurang perpecahan, sehingga betapa mahalnya demokrasi yang menghasilkan presiden pilihan rakyat," kata Ade.
Ade memastikan SOKSI akan menjaga Pemerintahan Jokowi-JK selama 5 tahun ke depan. Meski begitu, sejumlah kritik juga tetap akan dilayangkan apabila ada kebijakan pemerintah yang dianggap tidak pro rakyat. "Dengan cara itu lah kita menunjukkan cara berdemokrasi yang baik menuju kehidupan politik yang santun dan bermartabat," pungkas Ade.
© Copyright 2024, All Rights Reserved