Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres menyerukan diperanginya hasutan yang mengaitkan terorisme dengan Islam. Demikian laporan media lokal Al-Arabiya, Senin (13/02).
Gutteres menyoroti pentingnya kerja sama kontra-terorisme PBB dan Arab Saudi dan menegaskan tekad dalam membantu semua negara yang memerangi terorisme.
Menurut Guterres, kurangnya penyelesaian politik selama beberapa krisis telah meningkatkan aksi teror. "Kita tak bisa mengalahkan terorisme di Suriah tanpa penyelesaian politik menyeluruh," kata Sekretaris Jenderal PBB tersebut, Minggu (12/02).
Selain itu, Guterres berterima kasih kepada Arab Saudi karena membantu Suriah dalam pembentukan delegasi oposisi mereka ke Konferensi Jenewa.
Guterres berpendapat, perujukan di Irak mungkin dicapai melalui kerja sama semua pihak terakit serta penghormatan dan hidup berdampingan secara timbal-balik.
Pada saat yang sama, Menteri Urusan Luar Negeri Arab Saudi Adel bin Ahmed Al-Jubeir mengatakan, dia dan Guterres membahas Suriah, Libya, dan upaya kontra-teror.
Al-Jubeir juga mengkonfirmasi hubungan positif saat ini antaa Arab Saudi dan Amerika Serikat, dan menyatakan kedua negara itu sepakat mengenai beberapa masalah. Dia berharap presiden baru AS Donald Trump akan mempertimbangkan kembali Justice Against Sponsors of Terrorisme Act.
Peraturan tersebut, yang disahkan pada 2016, menjamin hak korban aksi teror di AS untuk menuntut organisasi dan negara atas dukungan dan keterlibatan mereka pada terorisme.
Selama kunjungan pertama Guterres ke Arab Saudi, Sekretaris Jenderal PBB tersebut bertemu dengan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz As-Saud.
Dalam pertemuan itu, Raja Arab Saudi menyampaikan selamat kepada Guterres karena ia memangku peran baru dan berharap ia berhasil.
© Copyright 2024, All Rights Reserved