Kasus pembunuhan Vina dan Eki di Cirebon terus mendapat perhatian publik. Satu terduga pelaku utama ditangkap polisi setelah buron selama delapan tahun.
Polda Jabar akan melakukan pendalaman terhadap Pegi Setiawan alias Perong, salah satu buronan kasus pembunuhan Vina dan Eki Cirebon, yang berhasil ditangkap di Kota Bandung.
Kasus pembunuhan Vina dan Eki di Cirebon menyita perhatian publik setelah film berjudul Vina: Sebelum Tujuh Hari, tayang di bioskop dan menuai kontroversi publik.
Dari penayangan film tersebut, sejumlah fakta baru terungkap dari kasus Vina Dewi Arsita dan M Rizky Rudiana atau Eki yang tewas dibunuh 11 anggota geng motor.
Kasus ini terjadi di Jalan Perjuangan depan SMP 11 Kali Tanjung, Cirebon, Jawa Barat pada Sabtu 27 Agustus 2016 atau 8 tahun lalu.
Sebelum dibunuh secara brutal, Vina diperkosa oleh para pelaku. Kedua korban ditemukan di flyover pada Minggu 28 Agustus 2016. Konon penyiksaan dan pembunuhan keji ini terjadi karena latar belakang asmara.
Egi dikabarkan tewas di tempat, sementara menurut keterangan keluarga Vina, gadis tersebut meninggal di rumah sakit.
“Terkait teknis pemeriksaan tentunya nanti setelah kita lakukan pendalaman akan kami sampaikan sejelas-jelasnya, transparan mungkin,” kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Jules Abraham Abast, dikutip Rabu (22/5/2024).
Kata Abast, pendalaman dilakukan untuk mengetahui peran Pegi Perong dalam kasus tersebut. Polisi ingin memastikan apakah pelaku merupakan otak pembunuhan atau hanya terlibat.
“Saat ini kami fokus dalam proses pemeriksaan. Nanti teman-teman penyidikan keterangan apakah kelurahan Vina akan diminta keterangan kembali termasuk narapidana lain yang masih di lapas atau tersangka lain yang kini sudah diluar,” kata dia.
Abast mengungkapkan tersangka selama melakukan pelarian berprofesi sebagai kuli bangunan. Akan tetapi dirinya belum dapat memastikan apakah tersangka mengubah identitas atau tidak.
"Yang kita DPO Pegi alias Perong identitasnya Pegi Setiawan yang bekerja buruh bangunan di Bandung sehingga kami melakukan penangkapan di Bandung," tuturnya.
“Mengenai identitasnya diubah atau tidak masih kita dalami apakah ada upaya mengganti identitas, apakah yang bersangkutan juga berupaya menghilangkan jejak dan lain sebagainya,” katanya. []
© Copyright 2024, All Rights Reserved