Hujan lebat yang mengguyur wilayah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Sabtu (29/06) selama kurang lebih 5 jam, telah menyebabkan banjir bandang di wilayah itu. Ribuan rumah di 5 desa di Kecamatan Watulimo mulai terendam sejak pukul 18.30 WIB. Tidak ada laporan korban jiwa dalam peristiwa ini.
Kepada pers, Minggu (30/06), Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, Suprapto mengatakan, banjir tersebut terjadi di Desa Tasikmadu, Prigi, Margomulyo, Sawahan dan Karanggandu dengan ketinggian air lebih dari 1 meter.
"Khusus untuk wilayah Kecamatan Watulimo, informasi sementara yang masuk ke BPBD Sabtu malam, baru 5 desa itu. Sebagai gambaran, di depan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Watulimo saat ini ketinggian air mencapai dada orang dewasa, sedangkan untuk Munjungan kami masih menunggu kabar," katanya.
Menurutnya, banjir yang terjadi di 2 kecamatan tersebut terjadi setelah wilayah pesisir selatan Trenggalek itu diguyur hujan lebat selama lebih dari 5 jam. Hingga Sabtu dinihari, hujan masih terus terjadi. BPBD Trenggalek mengimbau masyarakat untuk waspada, karena ketinggian air diprediksi masih terus bertambah.
"Ini bukan banjir rob (luapan air laut), tapi murni akibat tingginya curah hujan serta luapan sungai yang ada di sekitar Kecamatan Watulimo dan Munjungan," ujarnya.
Terkait kondisi tersebut sejumlah anggota tim reaksi cepat (TRC) BPBD dan Satpol PP Trenggalek langsung diterjunkan ke lokasi bencana guna melakukan pemantauan dan melaksanakan langkah tanggap darurat.
Hujan lebat yang mengguyur wilayah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Sabtu (29/06) selama kurang lebih 5 jam, telah menyebabkan banjir bandang di wilayah itu. Ribuan rumah di 5 desa di Kecamatan Watulimo mulai terendam sejak pukul 18.30 WIB. Tidak ada laporan korban jiwa dalam peristiwa ini.
Kepada pers, Minggu (30/06), Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, Suprapto mengatakan, banjir tersebut terjadi di Desa Tasikmadu, Prigi, Margomulyo, Sawahan dan Karanggandu dengan ketinggian air lebih dari 1 meter.
"Khusus untuk wilayah Kecamatan Watulimo, informasi sementara yang masuk ke BPBD Sabtu malam, baru 5 desa itu. Sebagai gambaran, di depan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Watulimo saat ini ketinggian air mencapai dada orang dewasa, sedangkan untuk Munjungan kami masih menunggu kabar," katanya.
Menurutnya, banjir yang terjadi di 2 kecamatan tersebut terjadi setelah wilayah pesisir selatan Trenggalek itu diguyur hujan lebat selama lebih dari 5 jam. Hingga Sabtu dinihari, hujan masih terus terjadi. BPBD Trenggalek mengimbau masyarakat untuk waspada, karena ketinggian air diprediksi masih terus bertambah.
"Ini bukan banjir rob (luapan air laut), tapi murni akibat tingginya curah hujan serta luapan sungai yang ada di sekitar Kecamatan Watulimo dan Munjungan," ujarnya.
Terkait kondisi tersebut sejumlah anggota tim reaksi cepat (TRC) BPBD dan Satpol PP Trenggalek langsung diterjunkan ke lokasi bencana guna melakukan pemantauan dan melaksanakan langkah tanggap darurat.
© Copyright 2024, All Rights Reserved