Penyerapan kredit kepemilikan rumah (KPR) subsidi atau fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) belum maksimal. Hingga saat ini, penyerapannya hanya 20 persen dari target yang dipatok pemerintah.
Angka itu dilansir oleh Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz kepada pers, Rabu (12/09). “Realisasinya 20 persen, ternyata.”
Kata Menegpera, tahun ini alokasi atau target untuk KPR subsidi hanya mencakup 126.000 unit rumah, sedangkan permintaanya sejatinya jauh lebih tinggi. “Pada tahun 2012 setidaknya ada usulan pembangunan PSU sebanyak 143.000 unit rumah. Padahal pada tahun ini kami hanya mengalokasikan anggaran bantuan PSU untuk 126.000 unit rumah. Nantinya seluruh permohonan itu akan kami verifikasi terlebih dulu,” ujar dia.
Sebelumnya Indonesia Property Watch (IPW) mencatat realisasi penyerapan kredit rumah subsidi atau fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) Januari-Agustus 2012 baru terserap 15,26 persen. Padahal target tahun ini pembiayaan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah mencapai 143.200 unit.
Penyebab rendahnya penyaluran FLPP awal tahun ini, diperparah dengan adanya pembatasan rumah FLPP dengan batasan untuk rumah di atas tipe 36 sesuai dengan UU No.1 Tahun 2011 soal Perumahan dan Kawasan Pemukiman Pasal 22 (3) sehingga membatasi ruang gerak penyaluran FLPP.
© Copyright 2024, All Rights Reserved