Kelompok militan yang mengenakan seragam angkatan darat India, menyerang sebuah kantor polisi dan basis militer di wilayah sengketa Jammu-Kashmir, dekat perbatasan dengan Pakistan, Kamis (26/09). Sebanyak 8 orang tewas dalam serangan itu, terdiri dari 6 polisi dan 2 tentara.
Menteri Utama Jammu dan Kashmir Omar Abdullah mengatakan, kelompok militan itu diyakini masuk dari wilayah Pakistan dalam 24 jam terakhir. Dalam serangan ke kantor polisi, 6 orang tewas. Kemudian, kelompok ini membajak sebuah truk dan mengemudikannya ke dalam sebuah kamp militer, di mana mereka lalu bersembunyi di sebuah bangunan. Di sana, anggota militan yang diperkirakan berjumlah 3 orang membunuh sedikitnya 2 personel militer termasuk seorang Letnan Kolonel.
"Mereka meninggalkan truknya di jalan raya nasional dan kemungkinan mereka merampas mobil lain dan melanjutkan serangan ke kamp militer Samba. Baku tembak di dalam kamp masih berlangsung," ujar Rajesh Kumar, seorang inspektur jenderal polisi.
Sehari sebelum serangan militan ini, Perdana Menteri India Manmohan Singh mengatakan dia akan bertemu dengan rekannya dari Pakistan, Nawaz Sharif, di sela-sela sidang umum PBB. Menurut jadwal Singh dan Sharif akan membahas kekerasan yang meningkat di wilayah sengketa, Kashmir.
Akibat serangan militan ini, para politisi dari partai oposisi India menyerukan agar PM Singh menunda pertemuan yang dijadwalkan digelar Minggu (29/09).
PM Singh mengecam serangan yang terjadi di Kashmir itu, namun dia bersikukuh pertemuan perdana dengan Sharif tetap akan digelar. "Aksi ini merupakan satu lagi provokasi dan tindakan barbar yang dilakukan musuh-musuh perdamaian," ujar Singh.
"Serangan seperti ini tidak akan menghalangi kami dan tak akan berhasil menggagalkan usaha kami untuk mencari solusi lewat proses dialog," lanjut Singh.
India menghadapi pemberontakan di Kashmir yang mayoritas penduduknya adalah Muslim sejak 1989. Selama ini, India selalu menuding Pakistan mendukung militan Kashmir yang menentang India. Sepanjang tahun ini saja, sudah 128 orang tewas, termasuk 44 orang aparat keamanan. Jumlah korban tewas ini meningkat jika dibandingkan tahun 2012 yang mencapai 117 orang.
© Copyright 2024, All Rights Reserved