Ciri-ciri tiga pelaku peledakan bom bunuh diri di kawasan wisata Kuta dan Jimbaran, Senin (3/10) sore dipublikasikan Kepolisian RI. Kepolisian RI menemukan ketiga jasad yang diduga sebagai pelaku bom bunuh diri ditemukan masing-masing di TKP, yakni dua di Jimbaran dan satu di Kuta Town Square.
Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Kepada Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Soenarko kepada wartawan di Kuta, Senin sore.
Adapun, jasad yang diduga sebagai pelaku bom bunuh diri di cafe Mendega memiliki ciri-ciri fisik berjenis kelamin laki-laki, rambut hitam lurus, hidung bengkok pesek, susunan gigi tidak teratur, bibir tebal, alis hitam tebal, tinggi badan 165 cm dan usia diperkirakan 20-25 tahun.
Sementara itu jasad yang diduga sebagai pelaku bom bunuh diri di cafe Nyoman berjenis kelamin laki-laki, hidung mancung berukuran sedang, bibir tebal, alis hitam tumbuh sedang, tinggi 167 cm, usia 20-25 tahun.
Sedangkan jasad lainnya yang diduga sebagai pelaku bom bunuh diri di cafe R.AJA`s memiliki ciri-ciri berjenis kelamin laki-laki, rambut hitam lurus, hidung mancung ukuran sedang, susunan gigi rapi, bibir tebal, alis hitam sedang, tinggi 165 cm, dan berusia 20-25 tahun.
Namun, pihak Kepolisian RI hingga kini belum dapat memastikan nama dan asal dari masing-masing jasad yang diduga sebagai pelaku bom bunuh diri di dua kawasan wisata di Bali tersebut. Hanya saja, Soenarko menjelaskan dalam proses investigasi, terbagi atas dua bagian. Investigasi pertama dilakukan untuk mencari motif, pelaku serta mekanisme identitas dari masing-masing pelaku bom bunuh diri.
Dalam penyelidikan itu pula, diselidiki mengenai mekanisme alat yang digunakan maupun jenis bahan yang digunakan dalam peristiwa ledakan tersebut. Sementara investigasi kedua, dilakukan untuk mengetahui jaringan keterlibatan mereka atau kaitannya dengan jaringan teroris internasional.
"Jadi sampai hari ini, pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan terhadap kedua hal tersebut, baik mengenai motif, latar belakang, identitas pelaku serta jaringan yang berhubungan dengan mereka," jelas Soenarko.
Selain itu, Soenarko juga mengungkapkan bahwa pihak kepolisian saat ini telah memeriksa 18 orang saksi yakni 12 orang saksi berasal dari Jimbaran dan enam lainnya berasal dari lokasi kejadian di R.AJA`a bar and restaurant Kuta Town Square. Namun hingga kini polisi belum melakukan penangkapan terhadap pihak-pihak yang diduga terkait dengan peristiwa ledakan tersebut.
Ketika ditanya mengenai keterlibatan penyidik asing, Soenarko menjelaskan seluruh proses penyidikan dilakukan oleh Kepolisian RI, sedangkan back up dari pihak asing sama sekali tidak ada, kecuali untuk mengetahui atau menyelidiki senyawa-senyawa materi serpihan-serpihan ledakan di sekitar lokasi kejadian.
Mengenai dugaan bahwa bom yang digunakan adalah jenis TNT, Soenarko menegaskan mengenai kongkrit materi atau bahan yang digunakan dalam peristiwa ledakan tersebut hingga kini masih terus diselidiki oleh pihak kepolisian.
Soenarko berharap dapat segera mengungkap secara lengkap identitas pelaku bom bunuh diri di Bali 1 Oktober 2005, termasuk mengungkap jaringan terorisme di Indonesia.
"Dengan disebarluaskannya ciri-ciri fisik ketiga jasad tersebut diharapkan masyarakat juga mau membantu memberikan informasi apapun yang terkait dengan ketiga jasad tersebut," demikian Soenarko.
© Copyright 2024, All Rights Reserved