Terhitung mulai hari ini, Kamis (05/01), PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak umum jenis Pertamax Series, Pertalite, dan Dexlite sebesar Rp300 per liter. Penyesuaian harga dilakukan seiring dengan kondisi harga minyak mentah dunia yang kembali mengalami kenaikan.
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, penetapan harga bahan bakar minyak (BBM) umum jenis Pertamax, Pertamax Plus, Pertamax Turbo, Pertamina Dex, Dexlite, dan Pertalite merupakan kebijakan korporasi Pertamina. Kebijakan ini merupakan review yang dilakukan secara berkala.
"Penyesuaian dilakukan sebesar Rp300 per liter untuk seluruh jenis BBM umum di semua daerah," kata Wianda, Kamis (05/01).
Wianda mencontohkan untuk harga Pertamax di DKI Jakarta dan semua provinsi di Jawa-Bali ditetapkan sebesar Rp8.050 per liter dari semula Rp7.750 per liter.
Adapun di daerah yang sama Pertalite menjadi Rp7.350 per liter dari sebelumnya Rp7.050 per liter.
Sementara itu, Pertamina Dex dilepas diharga Rp8.400 per liter untuk wilayah DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat serta Rp8.500 per liter untuk DI Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Dexlite yang menjadi pilihan baru untuk produk diesel ditetapkan menjadi Rp7.200 per liter untuk Jawa-Bali-Nusa Tenggara.
Wianda menambahkan, untuk informasi dan keluhan pelanggan dapat menghubungi Contact Pertamina di 1 500 000 atau [email protected].
“Pertamina akan terus mengupayakan untuk memberi pelayanan terbaik kepada masyarakat yang telah menjadi konsumen loyal produk-produk perusahaan,” kata Wianda.
Sebelumnya, menjelang akhir tahun 2016, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto menegaskan, pada tahun 2017 selama tiga bulan pertama harga BBM akan stabil. Hal ini mengingat kondisi daya beli masyarakat yang masih turun.
Hal itu dilakukan walaupun Pertamina menghadapi kenaikan harga minyak mentah dunia yang saat ini berada di kisaran di atas US$50 per barrel.
Dwi menjelaskan, pemerintah sangat mengerti kondisi masyarakat Indonesia yang saat ini mengalami penurunan daya beli sehingga pemerintah berupaya untuk menahan kenaikan harga BBM.
"Kemungkinan tiga bulan (BBM) stagnan sampai dengan April, pemerintah akan mengevaluasi per tiga bulan, jadi Pertamina menyiapkan diri selama tiga bulan," kata Dwi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved