Sebuah wacana tengah berkembang. Ani Yudhoyono, istri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan diduetkan dengan Megawati Soekarnoputri. Mereka akan diduetkan sebagai calon Presiden dan calon Wakil Presiden 2014. Tapi, bagi Prof Dr Mas`ud Said menganggap itu hanya dagelan politik belaka.
Guru besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini menilai akan sangat sulit menggabungkan keduanya sebagai pasangan dalam pemilihan Presiden (Pilpres). Masalah, siapa yang jadi calon presiden dan siapa yang jadi wakil Presiden.
Apalagi, berangkat dari gender yang sama. “Tidak mungkin matahari bertemu matahari atau rembulan bertemu rembulan.”
Megawati merupakan mantan Presiden. Sehingga, tidak mungkin mau menjadi wakil Presiden. Secara politis, keduanya sangat berat untuk disandingkan sebagai pasangan.
Akan tetapi, jika keduanya berangkat sendiri-sendiri. Atau Ani Yudhoyono tetap dicalonkan dari Partai Demokrat (PD) dan tetap ingin berkoalisi dengan PDIP, maka pasangan yang terbentuk adalah Ani Yudhoyono sebagai Presiden dan Puan Maharani sebagai Wakil Presiden.
Kalau koalisi pencalonan seperti itu, baru mencerminkan politik sesungguhnya, bukan politik dagelan, seperti yang belakangan ini diwacanakan.
Akan tetapi, segala sesuatu mungkin saja terjadi dalam politik. Bisa jadi, wacana yang digulirkan ke publik tersebut hanya untuk uji suara (check sound) guna mengetahui reaksi masyarakat dalam menatap Pilpres 2014.
Dalam Pemilu 2009, figur SBY masih menjadi figur yang pas bagi Partai Demokrat. Sayangnya SBY pada 2014 sudah tidak bisa dicalonkan lagi. Kalau PD tidak bisa mencalonkan SBY lagi, PD harus punya penyangga, dan penyangga terbesar itu adalah PDIP.
Akan lebih baik, jika Demokrat mengambil tokoh muda sebagai calon wakil presidennya. Dengan begitu, duet yang paling tepat jika Demokrat tetap ingin berkoalisi dengan PDIP adalah dengan mengusung Ani Yudhoyono dan menggandeng Puan Maharani.
Meski begitu, Pemilu masih jauh. Masih 2014. Masih banyak kemungkinan-kemungkinan yang akan muncul. Partai-partai politik masih menggodok calon-calonnya yang bakal dimunculkan. Oleh karena itu, wacana yang memunculkan nama Ani Yudhoyono-Megawati tersebut hanya sebagai check sound saja. “Pasti akan berubah.”
© Copyright 2024, All Rights Reserved