Bukan karena latah dengan keinginan Malaysia meremajakan persenjataan tempurnya dengan rencana membeli senjata senilai 1,8 miliar dolar AS dari Inggris. Tentara Nasional Indonesia (TNI) juga berencana meningkatkan anggarannya.
Ini karena TNI telah mendapat kepastian untuk meningkatkan anggaran pertahanan dan keamanan (hankam) dari yang telah ditetapkan senilai Rp21 triliun (2,2 miliar dolar AS dengan kurs Rp9.500). Sayang kenaikan tersebut belum diketahui berapa nilainya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono, Rabu (11/5), seusai mengikuti Rapat Koordinasi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan di Jakarta. Peningkatan anggaran tersebut digunakan dan difokuskan untuk memantapkan sekaligus mengembangkan kekuatan peralatan utama sistem persenjataan (alutsista) yang ada selama ini.
Kebijakan penambahan anggaran tersebut terkait upaya pemerintah mengurangi dan mencegah berbagai jenis kejahatan, seperti pembalakan liar, penangkapan ikan liar, penyelundupan, dan perdagangan manusia. "Sulit sekali mengawasi dan mengamankan wilayah kita yang seluas ini dengan alutsista yang ada sekarang. Dengan begitu, jumlah dan kualitas alutsista serta aparat penegak hukum, yang ada di laut maupun darat, bisa lebih dilengkapi dengan kemampuan minimal yang efektif," papar Juwono.
TNI Angkatan Laut dan TNI Angkatan Udara akan mendapat alokasi dana yang lebih besar di bandingkan TNI Angkatan Darat untuk mengembangkan sekaligus menambahk kekuatannya. Sedangkan TNI Angkatan Darat hanya akan dimantapkan kekuatan yang telah ada
Jika dilihat dari sisi jumlah personel yang dimiliki, TNI AD seharusnya akan memperoleh porsi yang juga lebih besar. Akan tetapi jika dilihat dari sisi alutsista, porsi alokasi anggaran tentunya akan lebih besar ke TNI AL dan TNI AU. Hal itu karena pengadaan alutsista bagi kedua matra angkatan itu membutuhkan biaya terbilang mahal dan ditambah keperluan biaya pemeliharaan alutsista yang tidak kalah mahalnya.
Juwono mencontohkan, untuk TNI AU akan difokuskan dalam hal penambahan armada pesawat intai dan pengindraan maritim serta kerja sama antara TNI AU dan TNI AL. Pesawat itu nantinya bertugas mengintai pergerakan kapal-kapal pembalak liar.
Keinginan pemerintah tersebut perlu didukung oleh semua masyarakat. Karena salah satu tolok ukut kehormatan sebuah negara adalah bila alat keamanan negara tersebut kuat. Moga-moga dengan TNI yang kuat Indonesia tidak dilecehkan lagi, baik oleh para penyelundup, pembalak liar maupun negara-negara tetangga.
© Copyright 2024, All Rights Reserved