Seakan menjawab pernyataan Wakil Ketua AMM Letnan Jenderal Nipat Tonglek, Panglima TNI Jenderal Endiartono Sutarto menyatakan TNI tidak perlu terlibat dalam proses pengumpulan dan pemusnahan senjata GAM. Namun, Jenderal Endartono minta agar tim Aceh Monitoring Mission (AMM) harus dapat menjamin tidak ada lagi senjata milik GAM yang beredar di masyarakat hingga proses pengumpulan dan pemusanahan senjata selesai pada akhir Desember 2005.
"Bagi saya TNI tidak perlu terlibat dalam proses pengumpulan dan pemusnahan senjata jika itu memang telah disepakati dalam nota kesepahaman damai pemerintah dan GAM," katanya seusai membuka rapat koordinasi terbatas Babinkum TNI 2005 di Mabes TNI Cilangkap, Senin (29/8).
Endiartono juga mengatakan TNI berharap AMM dapat melaksanakan tugasnya secara transparan dan akuntabel. Sehingga seluruh pihak yang tidak memiliki hak untuk menggunakan senjata dapat diberikan peringatan untuk ditindaklanjuti secara hukum sesuai ketentuan dalam MoU.
Panglima TNI juga mengingatkan agar GAM akan menyerahkan seluruh senjatanya. "Kalau mereka tidak mau menyerahkan senjatanya, ya jangan bersepakat. Jadi GAM harus benar-benar mematuhi setiap butir dalam MoU damai yang telah ditandatangani antara lain dengan menyerahkan seluruh senjatanya sebanyak 840 pucuk seperti yang dilaporkan kepada AMM," tegas Panglima TNI.
© Copyright 2024, All Rights Reserved