Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyematkan Baret dan Brevet TNI kepada Gubernur seluruh Indonesia. Dari 34 Gubernur se Indonesia, hanya 29 Gubernur yang hadir dalam acara pembaretan ini. sedangkan, 5 Gubernur lainnya, berhalangan.
Pelaksanaan penyematan Baret dan Brevet TNI dilakukan di lokasi acara puncak HUT TNI yakni di Koarmatim Dermaga Ujung Surabaya, Jatim, Senin (06/10). Bergabungnya para Gubernur itu sebagai warga kehormatan TNI, sebagai salah satu upaya meningkatkan kerja sama TNI dengan Gubernur.
Sebelum Baret dan Brevet diberikan, para Gubernur itu harus melakukan sejumlah kegiatan “operasi TNI”. “Pertama melakukan Operasi lintas Heli, jadi dari Bandara (Lanud AL) Juanda naik Helikopter mendarat di sini, di Lapangan Ambalat," ujar Wakapuspen TNI Laksma Agus.
Setelah melakukan Operasi Heli, para Gubernur lalu melakukan operasi penembakan di Lapangan Tembak. Kemudian dilanjutkan dengan Operasi Senyap atau Raid Amphibi yakni mengendarai perahu karet di dermaga dari lapangan menuju lokasi upacara pembaretan. Setelah sasaran hancur ditembak lalu melaksanakan Raid Amphibi. Setelah itu penyematan Baret dan Brevet oleh Panglima.
“(Mereka Melakukan serangkaian kegiatan TNI) karena kan mau dianggap sebagai keluarga TNI biar merasakan seperti apa TNI itu," tutur Agus.
Dijelaskan, dari 34 Gubernur yang diundang untuk acara Pembaretan ini, hanya 29 Gubernur yang hadir. Dari 5 Gubernur yang tidak dapat hadir, salah satunya adalah Gubernur DKI Jakarta.
“Hanya 29, DKI tidak hadir. Karena Pak Jokowi sudah meletakkan jabatan, sehingga DKI tidak terwakili. Pak Ahok sedang keluar negeri. Yang lainnya ada yang sakit, ada yang sedang naik haji, macam-macam," ujar Agus.
Pembaretan ini dilakukan karena keinginan para Gubernur untuk menjadi mitra TNI. Gubernur-gubernur ini merasa berterima kasih atas bantuan TNI selama ini khususnya di daerah-daerah.
"Para Gubernur menghadap Panglima TNI menyampaikan apresiasi. Karena apapun program beliau-beliau terutama yang insidentil sangat terbantu berkat TNI, terutama saat bencana beliau-beliau merasa sangat tertolong," kata Kapuspen Mayjen Fuad Basya.
Menurut Fuad, ini adalah wujud kedekatan TNI dengan rakyat. Untuk kemitraan ini, disebutnya murni permintaan para kepala daerah. “Ini wujud kedekatan TNI dengan rakyat sudah nyata, bukan lagi slogan. (Kemitraan) bukan TNI lho yang minta, beliau-beliau yg minta datang ke Panglima untuk kerja sama dengan TNI. Makanya kita kasih Baret dan Brevet," tandas Fuad.
© Copyright 2024, All Rights Reserved