Pakar forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Abdul Munim Idries, meninggal dunia pada usia 66 tahun, Jumat dinihari (27/09) dini hari. Munim akan dimakamkan pada hari ini juga di Pemakaman Menteng Pulo, Jakarta Pusat, selepas salat Jumat.
"Betul, meninggal pukul 02.32 WIB, saat ini (jenazah) ada di rumah duka RSCM," kata seorang dokter staf di bagian forensik RSCM yang tak bersedia disebutkan namanya, Jumat pagi.
Menurut dia, Munim meninggal karena sakit namun dia menolak menjelaskan lebih rinci dan meminta wartawan menanyakan hal tersebit kepada pihak keluarga.
Sejak pagi, jenazah sudah didampingi sang istri. Sementara anak Munim, yang juga berprofesi sebagai dokter, sedang dalam perjalanan dari tempatnya berdinas di Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Riwayat panjang dokter yang menamatkan pendidikan kedokteran umumnya di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada 1971 ini tercatat rapi dalam blog pribadinya di http://abdulmunimidries.blogspot.com.
Beragam kasus forensik besar pernah ditanganinya. Dia adalah salah satu dokter yang turun menyelidiki kematian Presiden Soekarno, aktivis Munir, dan aktivis buruh Marsinah.
Terkait kasus kriminal, peran Munim sudah tak terkatakan. Di antara kasus besar yang dia tangani adalah pembunuhan artis cantik era 1980-an, Ditje Budimulyono, hingga kasus sodomi massal yang dilakukan oleh Robot Gedhek.
© Copyright 2024, All Rights Reserved