Nilai rata-rata ujian nasional (UN) tingkat Sekeolah Menengah Atas (SMA) 2016 mengalami penurunan 6,51 poin dibandingkan dari tahun sebelumnya. Nilai rata-rata tahun ini hanya 54,78 poin, sedangkan pada tahun lalu sebesar 61,29.
Demikian disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (09/05). Anies menyebut, untuk hasil UN SMK juga mengalami penurunan sebanyak 4,45 poin yakni dari 62,11 pada tahun 2015 menjadi 57,66 pada 2016.
Meski demikian, Mendikbud menyatakan, tingkat kejujuran mengalami peningkatan. Semakin banyak sekolah yang menggunakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK), kisi-kisi UN yang tidak lagi rinci sehingga siswa harus menguasai kompetensi.
Meski hasil UN mengalami penurunan, Anies mengklaim Indeks Integritas UN (IIUN) meningkat dari tahun sebelumnya. Terdapat 4 kuadran IIUN yakni kuadran pertama (IIUN tinggi, angka UN tinggi), kuadran kedua (IIUN tinggi, angka UN rendah), kuadran ketiga (IIUN rendah, angka UN rendah), dan kuadran empat (IIUN rendah dan angka UN tinggi).
“Jika pada 2015, persentase sekolah yang berada di kuadran empat untuk SMA IPA sebanyak 56,6 persen, sementara pada 2016 persentase sekolah di kuadran itu menurun 41,7 persen," jelas dia.
Sedangkan persentase sekolah yang berada di kuadran empat untuk SMA IPS sebanyak 51,3 persen, sementara pada 2016 persentase sekolah di kuadran itu menurun menjadi 37,8 persen.
Ditambahkan Anies, semakin banyak sekolah yang berpindah dari kuadran empat ke kuadran ketiga, kedua, dan satu, merupakan kabar gembira, karena pelaksanaan UN dari tahun ke tahun lebih mengutamakan kejujuran.
© Copyright 2024, All Rights Reserved