Sepanjang masa arus mudik dan arus balik lebaran berlangsung sejak 30 Juni hingga 15 Juli 2016, angka kecelakaan dan korban meninggal dunia mengalami penurunan 12 persen dibandingkan tahun 2015 lalu.
Kepada pers,. Rabu (13/07), Karo Penerangan Masyarakat (Penmas) Mabes Polri Brigjen Agus Rianto menjelaskan, jumlah kecelakaan lalu lintas selama periode mudik pada tahun 2015 ada 2.530 kasus. Sedangkan pada tahun 2016, tercatat 2.427 kejadian. Artinya, ada penurunan 4,07 persen.
Penurunan juga terjadi pada korban meninggal dunia akibat kecelakaan. "Korban meninggal dunia selama periode mudik pada tahun 2015 ada 526 orang, sedangkan tahun 2016 ada 447 orang. Ada penurunan 15,02 persen. Korban luka berat dan luka ringan terjadi penurunan sekitar 12 persen," terang Agus.
Dikatakannya, kendaraan yang terlibat kecelakaan lalu lintas ada dari moda transportasi darat seperti sepeda motor, mobil, bus, kendaraan khusus dan bermotor. Kecelakaan lalu lintas pada tahun ini masih didominasi oleh sepeda motor.
“Pada tahun 2015 total kendaraan yang terlibat ada 5.504 yang melibatkan roda dua ada 3.829, sementara pada tahun 2016 dari total 4.626 melibatkan roda dua ada 3.323 kendaraan. Kalau dibandingkan, ada penurunan 15,05 persen," ujar Agus.
Polri menggunakan indikator kecelakaan di bidang lalu lintas, turunnya angka kriminalitas di jalan raya dan fatalitas kecelakaan di jalan raya.
Meski begitu, Agus mengaku ada beberapa gangguan keamanan masyarakat (kamtibmas), tapi secara umum apabila dibandingkan dengan tahun lalu itu ada penurunan meski tidak terlalu signifikan.
“Ada beberapa kasus dengan perhatian Polri seperti curanmor, pencurian dengan kekerasan, pencurian pencurian dengan menggunakan senjata api dan penganiayaan keras. Total dari jenis kasus itu di tahun 2015 ada 305 kasus. Sedangkan tahun 2016 selama ada sekitar 200-an kasus. Ada penurunan 16,34 persen," kata Agus.
Kejadian itu terjadi di beberapa lokasi yang bervariasi. Ada di pemukiman, di jalan raya, ada juga di tempat keramaian lain. Terdapat satu kejadian sebelum hari perayaan Idul Fitri yakni bom bunuh diri di Mapolresta Surakarta, yang hingga kini masih dalam penyelidikan dan penyidikan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved