Pemilihan kepala daerah (pilkada) secara langsung yang digelar secara serentak di 171 daerah di Indonesia, baru saja usai. Pemimpin-pemimpin baru, akan segera diumumkan. Kini, saatnya menagih janji-janji kampanye pemimpin terpilih.
Pemerhati budaya Dr. Ali Akbar, kepada wartawan di Jakarta, Jumat (29/06), mengatakan, pemilihan kepala daerah secara langsung, kini telah menjadi budaya Indonesia. Ia menyebut, pasca reformasi 1998, masih ada kegamangan, baik dalam konsep maupun praktik. “Kini sudah menjadi budaya Indonesia,” ujar Ali.
Kepala Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (PPKB FIB UI) ini mengatakan, perlu dibuatkan mekanisme politik untuk menumbuhkan budaya baru, yakni menagih janji-janji kampanye pemimpin terpilih. Ia menilai, saat ini yang cukup penting adalah menumbuhkan budaya menagih janji kampanye. “Perlu dibuatkan mekanisme politik yang mumpuni untuk menagih janji kampanye,” ujarnya.
Ali menyebut, seiring dengan budaya pilkada langsung, quick count atau hitung cepat juga mulai terbiasa diikuti masyarakat. Proses pembelajaran ilmiah berlangsung di lapangan dan kini lebih mudah dipahami masyarakat.
Kini, jelas Ali, masyarakat telah terbiasa dengan sistem memilih pemimpin secara langsung. Masyarakat tenang dalam menyikapi, baik hasil resmi pemilihan melalui KPU, ataupun hasil qucik count.
Dari beberapa kali hasil pemilihan, lanjut Ali, jelas terlihat sikap pemilih yang mulai legowo atas hasil pilkada. “Kita bisa lihat perilaku masyarakat pada pemilihan kepala daerah secara serentak di 171 daerah di Indonesia yang baru lalu. Tenang, tertib dan lancar,” ujar dia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved