Indeks Harga Saham (IHSG) mencatatkan penurunan yang cukup signifikan selama 2 hari berturut-turut. Sentimen negatif menyelimuti pasar saham karena kinerja sejumlah emiten dibawah ekspektasi pelaku pasar.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengaku pemerintah terus memantau kondisi pasar saham. “Kami akan pantau terus," ujar Bambang kepada pers di kantornya, Rabu (29/04).
Menkeu mengatakan memburuknya IHSG dikarenakan laporan kinerja kuartal I beberapa emiten yang mengecewakan pasar. “Kebanyakan investor yang punya ekspektasi perusahaan labanya lebih tinggi. Ternyata kuartal I banyak laba yang di bawah perkiraan,” ujar Bambang.
Pada penutupan perdagangan Selasa (28/04), IHSG turun tipis 3,289 poin (0,06 persen) menjadi 5.242,157. Sementara indeks LQ45 turun 1,999 poin (0,22 persen) menjadi 908,650. Pada Rabu (29/04) sore, IHSG kembali terkoreksi dan ditutup turun sebesar 136,59 poin atau 2,61 persen menjadi 5.105,56.
Secara terpisah, Kepala Riset PT NH Korindo Securities Reza Priyambada mengatakan sentimen negatif ini terjadi karena melambatnya kinerja emiten di kuartal I 2015. “Sementara emiten mesti menutupi beban operasionalnya," ujar Reza.
Ditambahkannya, melambatnya kinerja emiten sebenarnya sudah bisa dilihat sejak pertengahan tahun lalu. Kebijakan pemerintah yang menahan impor menjadi salah satu pemicunya. Padahal ada sejumlah emiten yang tergantung dengan barang impor. "Belum lagi ditambah dengan melemahnya nilai tukar rupiah," kata dia.
Secara tidak langsung, faktor-faktor itu berpotensi mengurangi daya beli konsumen. Jika daya beli menurun maka volume penjualan pun ikut tertekan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved