Padamnya listrik di beberapa daerah di Pulau Jawa pada Kamis (18/8) yang menyebabkan tiga juta lebih pelanggan tak dapat beraktivitas sebagai mana mestinya, mulai dicari penyebabnya. Entah mencari kambing hitam atau hanya melempar tanggung jawab, Menteri Energi dan Sumber Daya Minieral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro mengungkapkan ada faktor eksternal yang bermain.
Namun, Purnomo belum bisa memastikan apa faktor eksternal tersebut, tapi dengan jiwa besar Menteri ESDM tersebut juga mengakui faktor internal juga berperan. "Kebanyakan itu karena faktor eksternal. Tetapi juga internal," kata Purnomo sebelum melakukan rapat intern terbatas dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Wapres, Jakarta, Jumat (19/8).
Ketika didesak apakah faktor eksternal tersebut merupakan sabotase pihak-pihak tertentu, Purnomo tak mengesampingkan hal tersebut. Untuk itu, Purnomo selaku Menteri ESDM yang bertanggungjawab atas pasokan listrik di Indonesia, telah membentuk tim untuk menyelidiki faktor eksternal tersebut.
Tim khusus tersebut dipimpinn oleh Dirjen LPE (Listrik dan Pemanfaatan Energi, Yogo Pratomo yang beranggotakan Mabes Polri, BIN dan para pakar dari ITB dan lainnya. Tugasnya melakukan penyelidikan atas penyebab terjadinya pemadaman listrik tersebut.
Purnomo hanya mengungkapkan sedikit faktor internal yang menyebabkan padamnya listrik. Diantaranya kerusakan yang terjadi di PLTU Saguling, Cibinong dan Suralaya. Sedangkan faktor eksternal, Purnomo hanya memperkirakan kemungkinan terjadi pada transmisi 500 KV yang telanjang sehingga mudah disabotase.
Tindakan untuk meminimalisasi sabotase, Purnomo mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini baru membangun Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) di jalur selatan. Untuk pekerjaan ini, Purnomo minta kesadaran masyarakat dalam membantu pembangunan SUTET tersebut. "Oleh karena itu, saya imbau masyarakat mendukung pembangunan SUTET tersebut," mohon Purnomo.
Memang perlu disadari bahwa jaringan infrastruktur PLN rentan akan sabotase dan membuat Pulau Jawa gelap gulita tak sulit. Hal tersebut terbukti ketika Jakarta padam pada pertengahan tahun 2004, penyebabnya sepele hanya sebuah trafo. Trafo di gardu induk Gandul yang hanya ukurannya tak terlalu besar terbakar karena tersambar petir. Bagaimana bila trafo-trafo yang ada di gardu-gardu induk di Pulau Jawa disabotase pasti gelap gulita. Makanya PLN harus ekstra hati-hati menjaga gardu induk tersebut.
Akankah tim khusus yang dibentuk Purnomo akan berhasil mengungkap faktor eksternal tersebut? Kalau tak terbukti Purnomo bisa dikatakan hanya mencari kambing hitam dan lempar tanggungjawab. Terlebih dibalik padamnya listrik, Purnomo terkesan ingin ambil untung, hal itu dapat dilihat dari pernyataannya tentang SUTET. Pembangunan SUTET otomatis akan didukung oleh masyarakat bila ganti ruginya saling menguntungkan bagi masyarakat.
© Copyright 2024, All Rights Reserved