Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, akhirnya mengomentari soal hubungan memanas antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan Polri. Lewat akun Twitternya, @SBYudhoyono, SBY bicara soal cara menciptakan kerukunan.
"Kerukunan tidak datang dengan sendirinya, kita harus senantiasa ciptakan dan pelihara perdamaian, kerukunan. Itu tugas kita semua," tulis SBY, Selasa (27/01).
Kicauan di twitter ini mengundang komentar dari pengikut akunnya. @xsilversheieszx mengatakan, situasi saat ini membuat hukum tak jelas. "Tapi Pak situasi sekarang membuat hukum di Indonesia tidak jelas @KPK_RI akan dilumpuhkan. Presiden @aktivitasJokowi gak tegas."
Akun lainnya, @AGILRUMONGSO malah mengingatkan SBY tentang pengungsi Syiah di Sampang, Madura. Menurut dia, pengungsian ini merupakan warisan pemerintahan SBY.
Namun SBY belum membalas komentar-komentar itu. SBY juga tak menjelaskan konteks kerukunan yang dimaksud.
Tweet ini sendiri tak menggunakan keterangan *SBY*, tanda yang menunjukkan bahwa kicauan itu ditulis langsung oleh politikus Partai Demokrat tersebut. SBY memakai jasa staf pribadi untuk mengelola Twitter-nya.
Kemelut KPK dan Mabes Polri hingga kini belum juga mereda. Badan Reserse Kriminial Kepolisian RI menetapkan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto sebagai tersangka pengarahan kesaksian palsu dalam pilkada Kotawaringin Barat.
Penetapan ini dilakukan setelah KPK menetapkan calon Kapolri, Komjen Budi Gunawan, sebagai tersangka kasus rekening tak wajar. Atas penetapan ini, Bambang mengajukan surat pengunduran diri ke pimpinan KPK lain.
Selanjutnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) membentuk Tim 9 untuk mengusut konflik ini. Tim yang diketuai oleh Ahmad Syafii Maarif tersebut bertugas menemukan akar masalah dan mencari solusi untuk mengatasi kisruh KPK-Polri tersebut.
© Copyright 2024, All Rights Reserved