Presiden Korea Selatan, Park Geun-hye dan Presiden Jokow Widodo (Jokowi) menyaksikan penandatanganan tujuh nota kesepahaman (MoU) antara pemerintah Indonesia dan Korea Selatan.
Ketujuh MoU itu adalah Extension and Amendment of MoU on Cooperation Regarding Indonesia Special Economic Zones (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Menteri Perdagangan, Industri dan Energi Korsel), MoU on Creative Industries Fields (Kepala Badan Ekonomi Kreatif dan Menteri Budaya, Olahraga dan Pariwisata Korsel).
Selanjutnya, MoU on Sports Cooperation (Menteri Luar Negeri dan Menteri Budaya, Olahraga dan Pariwisata Korsel), MoU on Maritime Cooperation (Menteri Luar Negeri dan Menteri Maritim dan Perikanan Korsel), serta MoU on Cooperation in the Field of Geospatial Data Infrastructure and Land Administration (Menteri Luar Negeri dan Menteri Konstruksi dan Transportasi Korsel).
Terakhir, MoU on the Cooperation in the Field of Peatland (Menteri Luar Negeri dan Menteri Kehutanan Korsel) dan MoU on Mutual Cooperation in Combating Corruption (Ketua KPK dan Ketua Komisi Antikorupsi dan Hak Sipil Korsel).
Dalam sambutannya, Presiden Korsel Park Geun-hye mengatakan, Indonesia merupakan negara perdagangan serta tujuan investasi utama bagi Korsel. Ia menyebutkan, tahun ini merupakan tahun ke-10 terjalinnya kemitraan strategis kedua negara.
"Kami sedang menghadapi babak baru untuk menuju masa depan yang lebih baik dengan mencari berbagai cara untuk mewujudkannya. Pembicaraan antara saya dan Presiden Joko Widodo secara garis besar memiliki kesamaan pandangan. Kedua negara sepakat untuk memperkuat kerja sama serta meningkatkan perdagangan dan investasi," kata Park Geun-hye dikutip dari Tim Komunikasi Presiden, Selasa (17/05).
Park memiliki pandangan yang sama bahwa kini kedua negara harus memperkuat hubungan kerja sama untuk mengembangkan kekuatan baru supaya dapat maju secara bersama-sama.
Park kemudian menyampaikan bahwa kedua negara telah menandatangani nota kesepahaman terkait dengan pengembangan industri kreatif, maritim, dan lingkungan. Korsel dikatakannya berkomitmen untuk mengupayakan hasil yang nyata dari kerja sama tersebut.
"Kami telah menandatangani berbagai nota kesepahaman untuk mewujudkan kerja sama antarnegara. Kedua negara akan bekerja sama untuk membuahkan hasil yang nyata," kata Park.
Menurut Park, kedua negara memiliki persepsi yang sama terhadap pentingnya kegiatan pertukaran sumber daya manusia dalam menguatkan hubungan kerja sama kedua negara. Untuk mencapai hal tersebut, Park dan Presiden Jokowi setuju untuk mendorong pelaksanaan pengajaran bahasa serta mendorong implementasi program pertukaran para siswa dan remaja.
"Kunjungan Presiden Joko Widodo ini menjadi momentum penting bagi kedua negara untuk mewujudkan sinergi yang dapat meningkatkan dan mengarahkan hubungan kedua negara menjadi semakin baik," pungkas Park.
© Copyright 2024, All Rights Reserved