Rapat Dengar Pendapat Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dengan perwakilan Facebook Indonesia yang diagendakan Rabu (11/04) siang, batal diselenggarakan. Facebook meminta penjadwalan ulang. Rapat diundur Selasa (17/04) pekan depan.
“Mereka (Facebook Indonesia) yang menginformasikan ke kami supaya ditunda. Alasannya mau menunggu hasil testify Zuckerberg di depan Kongres AS. Jadi, kami jadwalkan Selasa depan," kata Wakil Ketua Komisi I DPR Hanafi Rais kepada pers, di Gedung DPR Jakarta, Rabu,
Lebih jauh Hanafi mengatakan, langkah dan tindakan yang akan diberlakukan kepada Facebook menunggu hasil RDP tersebut. Opsi untuk medorong pemerintah memblokir facebook pun masih terbuka. “Kita dorong pemerintah untuk punya sikap tegas terkait dengan Facebook ini," ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi I DPR Satya Widya Yudha mengatakan, salah satu hal yang ingin diketahui DPR dri facebok adalah tentang kemungkinan data pengguna yang bocor tersebut dimanfaatkan dalam Pemilu di Indonesia seperti yang diduga terjadi di Amerika Serikat.
Cara serupa juga diduga digunakan untuk mengarahkan opini penduduk Inggris terkait rekonsiliasi Brexit, dimana akhirnya Inggris keluar dari keanggotaan Uni Eropa.
“Kita tanya Cambridge Analytica punya kontrak tidak dengan survei atau pemilu yang ada di Indonesia misalkan," ujar Satya, Selasa (10/04).
Kekhawatiran Komisi I DPR tak lepas dari tudingan bahwa perusahaan analisis data Cambridge Analytica mengakses secara ilegal 87 juta data pengguna Facebook yang kemudian dipakai untuk kampanye Donald Trump pada Pilpres AS 2016 lalu.
Kendati begitu, Satya menyebut pertemuan dengan Facebook ini masih sebagai upaya klarifikasi. Jika ternyata nanti tak ditemukan penyalahgunaan data bocor tersebut, pihaknya akan meminta agar data itu dilindungi.
“Makanya kita lihat bagaimana misuse atau tidak data yang dimiliki oleh Facebook menyangkut orang-orang Indonesia," ujar dia.
© Copyright 2024, All Rights Reserved